Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penimbunan Solar Rugikan Negara Rp 21,5 Miliar

Kompas.com - 05/10/2012, 11:40 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com-Penimbunan dan penyelewengan solar yang diduga dilakukan PT Ganda Sari Petra Mandiri merugikan negara sedikitnya Rp 4,9 miliar. Kerugian negara membengkak menjadi Rp 21,5 miliar jika yang ditimbun adalah solar subsidi.

Kepala Polda Kepulauan Riau Brigadir Jenderal (Pol) Yotje Mende mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus itu. Salah satu fokusnya adalah menemukan kerugian negara. "Paling tidak negara kehilangan pendapatan dari pajak. Jika solar berasal dari subsidi, kerugian lebih besar lagi," ujarnya, Jumat (5/10/2012) di Batam, Kepulauan Riau.

Seperti diberitakan, PT Ganda Sari Petra Mandiri (GSPM) diduga menimbun dan menyelewengkan solar. Gudang penimbunan di Bintan, Kepri disegel polisi Selasa pekan lalu. Senin lalu, polisi menggeledah kantor PT GSPM di Tanjung Pinang, Riau.

Dalam dokumen yang diterima Kompas, PT GSPM menampung sedikitnya 3,7 juta liter solar. Pajak pendapatan dan pajak BBM dari solar itu bernilai sedikitnya Rp 4,9 miliar. Hal itu dengan asumsi PT GSPM hanya menampung solar industri yang harga terendahnya Rp 9.000 per liter dan tarif aneka pajak 15 persen.

Namun, diduga PT GSPM membeli solar subsidi melalui perantara. Hal itu berdasarkan harga pembelian dari pemasoknya. PT GSPM mendapat 3,5 juta liter solar dari PT Lautan Terang, PT Batam Energi Persada, dan PT Tri Tunas Mekar. Harga pembelian antara Rp 7.380 hingga Rp 7.700 per liter.

PT GSPM juga membeli lebih dari 200.000 liter solar dari perorangan Rp 6.500 per liter. "Tidak tertutup kemungkinan solar berasal dari solar subsidi," ujar Yotje.

Jika solar berasal dari subsidi, maka kerugian negara bertambah Rp 16,6 miliar lagi. Kerugian itu ditimbulkan dari subsidi Rp 4.500 yang dikeluarkan negara untuk setiap liter solar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com