Sulit Air Bersih, Warga Ngadu ke Tokoh HAM Papua

BORONG, KOMPAS.com - Sebanyak 170 kepala keluarga di Dusun Nunur, Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur kesulitan air bersih.

Air yang ada di sumur mereka hanya muncul saat pagi dan sore. Warga di Kampung Nunur harus menunggu giliran berjam-jam untuk memperoleh air minum bersih.

Keluhan itu disampaikan tokoh masyarakat Kampung Nunur, Nobertus Ndolu bersama Thomas Koka serta sejumlah tokoh masyarakat saat berdialog dengan tokoh Pejuang HAM Papua, Mama Yosepha Alomang dan Pater John Djonga di Kampung Nunur, Rabu (3/10/2012).

Selain masalah sulitnya air bersih, warga Kampung Nunur juga mengeluhkan buruknya infrastruktur jalan di daerahnya. Padahal, Kampung Nunur merupakan penghasil cengkeh terbesar di Kecamatan Kota Komba bahkan di Kabupaten Manggarai Timur. Namun, infrastruktur jalan yang rusak berat menyebabkan masyarakat sulit menjual hasil komoditasnya ke Kota Borong. Selain itu, masalah sarana kesehatan di Kampung Nunur yang belum layak juga disampaikan masyarakat.

Pater Jhon Djonga Pr menanggapi bahwa dirinya bersama dengan Mama Yosepha Alomang akan menyampaikan permasalahan ini kepada Bupati Manggarai Timur pada acara dialog di Borong, Rabu (3/10/2012) nanti.

"Hari ini, saya dan mama Yosepha Alomang bertemu dengan Bupati Manggarai Timur di Borong. Pada dialog itu saya akan menyampaikan permasalahan ini," jelasnya.

Beberapa jam kemudian kedua tokoh Pejuang HAM Papua ini bertemu Bupati Manggarai Timur, Yoseph Tote di rumah dinasnya. Pater Jhon Djonga Pr dan Mama Yosepha Alomang pun menyampaikan aspirasi masyarakat Kampung Nunur tentang masalah jalan, pelayanan kesehatan dan air bersih.

Bupati Yoseph mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur siap mengaspal jalan raya dari Mok ke Waelengga yang belum diaspal. Menurutnya, di jalur itu ada yang belum di aspal, termasuk yang melewati Kampung Nunur.

Jalan Kisol-Mbapo-Mok-Nunur-Ranakolong sampai Waelengga menjadi jalan alternatif warga menuju Pelabuhan Wae Wole dan Bandara Udara Tanjung Bendera di Waelengga di masa mendatang.

"Jalan raya ke wilayah itu tetap akan diaspal dalam tahun anggaran mendatang. Pemerintah Manggarai Timur tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat luas," jelasnya.