Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang PNS Babak Belur Dianiya Polisi Mabuk

Kompas.com - 03/10/2012, 16:52 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Nasib sial dialami seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan bernama M. Nur Zainal (57), Rabu, (03/10/2012) dini hari.

Pria paruh baya yang dua bulan lagi akan memasuki masa pensiun itu menjadi korban penganiayaan oleh tiga pemuda yang tengah mabuk. Salah seorang pelaku diketahui seorang oknum anggota kepolisian yang bertugas di Sektor (Polsek) Kajuara berpangkat Briptu. Selain dianiaya, mobil dinas yang dikendarainya juga dirusak oleh para pelaku. 

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Saat itu korban baru saja pulang dari bekerja di Kecamatan Lappariaja dan hendak pulang ke rumahnya di Jalan Biru Kelurahan Biru Kecatan Taneteriattang. Namun saat berada di Jenderal Sudirman, mobil dinas yang dikendarainya langsung dicegat oleh dua motor yang satunya berboncengan.

"Saya baru mau pulang dan mungkin dia kira saya mau tabrak dia, jadi langsung dia cegat mobil, baru dia rusak mobil dan pukul saya," ujar Nur Zainal di hadapan penyidik Polisi Sektor (Polsek) Taneteriattang.

Akibat dari peristiwa ini, kaca depan mobil korban bernomor polisi DD 8024 W ini rusak parah. Pelipis kanan korban robek dan mengucurkan darah segar. Aparat kepolisian yang mendapatkan informasi terkait dengan peristiwa ini langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan berhasil membekuk ketiga pelaku yang masing Briptu Gunawan (25), Ramda (24) warga Desa Arasoe Kecamatan Cina dan Algazali (26) warga Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Tanete Riattang.

Selain itu, polisi juga menyita dua motor pelaku masing-masing Ninja RR warna hijau bernomor polisi DD 6036 UN dan Yamaha Mio bernomor polisi DD 5793 QS.

"Memang betul salah satunya adalah oknum polisi, tapi baru dugaan, belum pasti. Dan kami masih mendalami kasusnya. Tiga orang yang diduga pelaku kita langsung tahan di sel," ujar Aiptu Mallawing, Kepala Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (KA SPKT) Polsek Taneteriattang.

Atas peristiwa ini, sejumlah keluarga korban memenuhi halaman mapolsek setempat dan turut mendampingi korban melakukan upaya proses hukum. Sementara kendaraan korban masih berada di TKP hingga pagi hari.

"Harus diproses hukum, apalagi polisi mabuk lagi. Jangan mentang-mentang polisi mau seenaknya saja pukul orang, apalagi yang dipukul ini orang tua, kasihan," ujar salah seorang keluarga korban di halaman mapolsek setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com