Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo, Restoran Cepat Saji Dilempar "Paving Block"

Kompas.com - 25/09/2012, 14:27 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) melakukan aksi unjuk rasa anti-Amerika dan Israel di kawasan Simpang Lima Semarang, Selasa (25/9/2012). Sempat terjadi kericuhan saat ratusan orang dari sejumlah ormas tersebut mendesak masuk ke salah satu restoran cepat saji yang ada di salah satu mal di kawasan Simpang Lima.

Sejumlah ormas tersebut antara lain berasal dari Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Pemuda Kabah (GPK), Majelis Dzikir Indonesia Bersatu dan Front Komunitas Indonesia Satu, Masyarakat Pecinta Rasulullah dan Front Pembela Rasulullah dari beberapa daerah di Jawa Tengah. Massa melakukan aksi sekitar pukul 13.00 WIB usai menghadiri sidang kasus kerusuhan Gandekan Solo yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.

Lemparan batu, kayu dan paving block tidak terhindarkan. Karena kondisi yang semakin tidak terkendali, petugas akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan untuk mengamankan situasi sebab di kawasan itu juga ramai dengan pengunjung.

Satu orang anggota ormas diamankan pihak kepolisian. Polisi juga mengamankan batu, paving block dan kayu yang digunakan pendemo. Akibat bentrokan tersebut, seorang polisi yang mengalami luka di bagian wajah dan diduga karena terkena lemparan batu.

Dalam orasinya, pendemo memboikot produk-produk yang dihasilkan dari Amerika Serikat. Selain itu, mereka juga memprotes film yang menghina dan merendahkan umat Muslim. Mereka juga meminta pemerintah Indonesia tegas memprotes film tersebut dan membela kepentingan kaum Islam.

Petugas gabungan dari pihak kepolisian maupun TNI melakukan penjagaan yang ketat di berbagai tempat, terutama di sejumlah restoran cepat saji. Dengan adanya aksi tersebut, restoran cepat saji yang ada di berbagai wilayah di Kota Semarang ditutup untuk sementara waktu.

Dari kawasan Simpang Lima, massa kemudian bergerak ke Mapolda Jawa Tengah untuk melanjutkan aksinya serta di beberapa tempat lain. Di Mapolda, massa juga menuntut pihak kepolisian untuk membebaskan salah satu anggota ormas yang ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com