Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Siap Membangun Kabupaten Pemekaran Malaka Barat

Kompas.com - 23/09/2012, 16:02 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com — Masyarakat Malaka Barat, Nusa Tenggara Timur, mengatakan siap membangun kabupaten pemekaran, Malaka Barat, pisah dari kabupaten induk, Belu. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Timor Leste sehingga layak dikembangkan.

Wakil Bupati Belu Ludovikus Taolin di Atambua, Minggu (23/9/2012), mengatakan, sesuai rencana, Oktober 2012, kabupaten pemekaran Malaka Barat akan diresmikan bersama 10 daerah otonom lain oleh DPR. "Sembilan daerah otonom lagi sesuai rencana diresmikan Oktober 2012. Masyarakat Malaka Barat berharap daerah otonom setempat segera direalisasikan sehingga kesejahteraan masyarakat perbatasan segera dibenahi," kata Taolin.

Malaka Barat berdekatan langsung dengan Timor Leste, yang kini adalah bagian dari Kabupaten Belu. Malaka Barat memiliki sejumlah sumber daya alam yang menjadi andalan daerah itu, seperti tambang mangan, emas, hutan jati, pertanian, perkebunan, dan ikan.

Tahun 2009, NTT mengajukan tiga kabupaten/kota pemekaran, yakni Malaka Barat, Adonara, dan Kota Maumere, tetapi hanya Kabupaten Malaka Barat yang disetujui DPR.

Anis Seran (45), warga Malaka Barat, mengatakan, warga Malaka Barat sangat merindukan kehadiran kabupaten baru itu. Selama ini warga Malaka Barat harus menempuh perjalanan sampai 100 km hanya untuk membuatkan KTP dan urusan lainnya di Atambua, ibu kota Kabuapten Belu.

"Kami siap membangun daerah ini. Sesuai rencana, calon ibu kota Malaka Barat adalah Betun, kota tua di Malaka Barat yang sudah lama dibangun," kata Seran.

Malaka Barat memiliki delapan kecamatan dengan jumlah penduduk saat ini mencapai 130.000 jiwa. Jika kabupaten ini terbentuk, NTT memiliki 22 kabupaten/kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com