Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Ajudan Soal Sosok Jokowi

Kompas.com - 21/09/2012, 11:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ke mana pun Joko Widodo (Jokowi) pergi, keempat pria berambut cepak ini selalu setia mengikuti. Mereka selalu bersiaga dengan headset warna putih di telinga layaknya agen-agen rahasia di film. Keempat pria ini tak lain adalah ajudan Jokowi yang selalu menempel sang calon gubernur DKI Jakarta itu selama menjalankan aktivitasnya di Ibu Kota. Beberapa di antara mereka adalah anggota kepolisian, sisanya adalah ajudan pribadi Jokowi.

Banyak kenangan yang didapat para ajudan ini selama mengikuti Jokowi. Salah satunya adalah Kuntoro. Pria asli Solo, Jawa Tengah, ini mengakui bahwa sosok Jokowi berbeda dengan pejabat lainnya. Meski sudah menjadi orang penting dengan posisi Wali Kota Solo, Jokowi tidak suka protokoler yang kaku.

"Bapak orangnya biasa-biasa saja. Enggak terlalu suka diatur-atur," ujar Kuntoro.

Jika dalam kerumunan, lanjutnya, para ajudan selalu berusaha memberikan batas kepada warga agar tidak terlalu dekat dengan Jokowi. Namun, hal ini yang paling tidak disukai Jokowi. Dengan nada datar, Jokowi biasanya langsung menginstruksikan agar ajudannya tidak menghalang-halangi warga yang ingin bersalaman ataupun berfoto bersama. Hal lucu pernah terjadi pada Kuntoro saat menjaga Jokowi di tengah kerumunan.

"Saya pernah disangka copet karena menghalang-halangi warga dan tangan saya kena badannya. Ha-ha-ha. Jadi, setelah itu kami pakai seraham batik merah ini," kenang Kuntoro.

Ketidaksukaan Jokowi akan protokoler juga ditunjukkannya di meja makan. "Pernah kami para ajudan makan di meja sendiri, bapak di meja satunya lagi makan sendiri. Ternyata Bapak minta kami makan saja satu meja sama dia. Jadi, sekarang kalau makan, ya, sama-sama semeja dengan ajudannya," kata Kuntoro.

Dalam hal makanan, Jokowi pun tidak memiliki menu favorit. Di mata Kuntoro, Jokowi sangat sederhana. Dia melahap semua makanan yang diberikan kepadannya. "Semua makanan enak kayaknya buat bapak. Ha-ha-ha," ujar Kuntoro.

Kendati tidak memiliki menu favorit, Kuntoro menuturkan, Jokowi sangat senang makan di warung tegal (warteg). "Suka buanget dia makan di warteg pas putaran pertama. Sampai kami (ajudan) bercanda ke bapak, 'Pak, jauh-jauh ke Jakarta jangan makan warteg terus'," ujar Kuntoro.

Jokowi di hari pencoblosan

Mobil Kijang Innova putih menjadi kendaraan favorit Jokowi selama di Jakarta. Di balik kemudi Innova ini, Kuntoro-lah yang memegang kendali setir. Dari pagi hingga tengah malam, Kuntoro mengantar Jokowi beraktivitas.

Selama berada di dalam mobil, Kuntoro mengaku, tak banyak yang dibicarakan Jokowi. Pria yang memulai kariernya sebagai pengusaha mebel ini lebih banyak istirahat ataupun memantau berita melalui surat kabar terkait pilkada. Pada hari pemungutan suara dilakukan, Jokowi sempat berbincang santai dengan ajudan-ajudannya soal euforia pesta demokrasi di Jakarta. Namun, tak pernah sekali pun Jokowi berbicara soal pesaing-pesaingnya.

"Dia orangnya nggak suka ngomongin orang lain. Maunya fokus ke dia aja," ujar Kuntoro.

Pada Kamis pagi itu, jadwal Jokowi cukup padat. Sedari pagi, para ajudan sudah harus bersiap. Pukul 08.00, Jokowi pun bertolak menuju rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Di halaman rumah Mega, Jokowi terlihat lebih banyak menunggu di luar rumah bersama para ajudannya. Sesekali dia berbincang sambil menyeka hidungnya.

"Selama pilkada, Bapak nggak pernah ngeluh, tapi baru hari ini dia sepertinya flu. Nggak enak badan," ucap Kuntoro.

Menunggu selama satu jam, Jokowi bersama rombongan Megawati kemudian bertolak ke TPS 31 Kebagusan untuk mencoblos. Belum sempat makan siang, Jokowi buru-buru pergi ke rumah Jusuf Kalla di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Puluhan wartawan yang baru saja akan makan siang pun dibuatnya kalang kabut menuju kendaraan masing-masing melihat Jokowi tiba-tiba melenggang keluar. Agenda bertemu dengan Jusuf Kalla ini memang terbilang mendadak karena tidak ada dalam agenda resmi.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com