Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia 28 Tahun, Berat Badan Riadi Hanya 12 Kg

Kompas.com - 21/09/2012, 10:01 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Sehari-hari, Safariyadi hanya tergeletak lemas di atas tempat tidur yang terbuat dari bambu. Tubuhnya hanya tinggal tulang terbalut kulit. Napasnya tersengal-sengal ketika berbicara.

Lelaki berusia 28 tahun itu tinggal bersama istrinya, Juhairiyah (22), di Dusun Karang Dalem, Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur.

Dari perkawinan dua tahun yang lalu, keduanya masih belum sempat memiliki anak. Riyadi—panggilan Safariyadi—divonis menderita tumor oleh dokter setahun yang lalu. Kondisi tubuhnya terus menyusut hingga berat badannya hanya tersisa 12 kilogram.

Meskipun pernah dirujuk ke rumah sakit menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), kondisinya tak juga membaik sehingga keluarganya memilih untuk merawatnya di rumah.

Kepada Kompas.com, Jumat (21/9/2012), Juhairiyah mengatakan bahwa suaminya pada awalnya hanya demam biasa, tetapi tidak turun-turun. Ia bahkan sampai mengeluh sakit kepala luar biasa. "Setelah dua hari mengeluh panas, dari hidungnya keluar darah," kata Juhairiyah.

Riyadi kemudian dibawa ke puskesmas setempat. "Kata dokter, dia kena penyakit tumor dan sudah diobati. Karena kondisinya membaik, kami bawa pulang. Berlama-lama di puskesmas bisa menghabiskan biaya banyak untuk mondar-mandirnya," imbuh Juhairiyah.

Seingat perempuan berkulit sawo matang ini, suaminya dirawat 12 hari di Puskesmas Pademawu. Selama dirawat di rumahnya, demam Riyadi tak juga turun. Untuk makan saja ia merasa tidak enak. Sehari-hari yang dikonsumsi hanya air dan bubur nasi. Hal itu menyebabkan kondisinya terus memburuk.

Jari-jari kaki dan tangannya terlihat membiru dan semakin mengerut. Menurut salah satu dokter Puskesmas Pademawu, selain tumor, Riyadi juga menderita kusta. Hal tersebut dilihat dari ciri-ciri mengerutnya jari-jari tangan dan kaki.

Oleh tetangga dan keluarganya, Riyadi disarankan untuk dirawat di rumah sakit saja. Namun, Riyadi menolak dan memilih dirawat di rumah. "Saya kasihan istri, takut merepotkan; dan siapa yang akan menanggung biayanya selama di rumah sakit," ungkap Riyadi.

Meskipun Bupati Pamekasan Kholilurrahman sudah membujuknya saat berkunjung ke rumahnya, Riyadi bergeming. "Karena yang bersangkutan tetap menolak untuk dirawat di rumah sakit, saya minta kepada dokter puskesmas dan bidan desa untuk terus memantau kesehatannya dan agar diberi asupan gizi yang cukup sehingga bisa membaik," kata Kholilurrahman, di rumah Riyadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com