Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pemadam Bantah Lambat Tangani Pasar Turi

Kompas.com - 18/09/2012, 13:25 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Surabaya membantah dianggap lambat dalam menangani kebakaran di komplek Pasar Turi lama Surabaya, Minggu (16/9/2012) malam lalu. Petugas PMK mengaku sudah berupaya maksimal memadamkan api sesuai prosedur yang berlaku.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkot Surabaya, Chandra Maria Oratmangun mengatakan, laporan kebakaran diterimanya pukul 21.15 WIB. Saat itu tim langung meluncur ke lokasi, sampai di lokasi api memang sudah membesar. "Kita tidak terlambat melakukan pemadaman, saat itu kita terkenadala lokasi karena ada proyek pembangunan Pasar Turi pascakebakaran sebelumnya," katanya.

Lokasi Kantor Dinas PMK, kata Chandra, memang dekat dengan titik api, namun mobil pemadam kebakaran tidak bebas bermanuver karena kondisi jalan raya yang padat. Keadaan diperparah oleh kencangnya angin yang berhembus malam itu, sehingga api cepat menyebar ke bagian lain bangunan tiga lantai itu.

''Saat itu kami juga disibukkan dengan kepanikan para pedagang yang berusaha mengambil dagangannya yang masih bisa diselamatkan,'' jelasnya.

Sebelumnya, banyak para pedagang yang menyayangkan petugas pemadam kebakaran yang tidak segera bertindak memadamkan api, padahal lokasi mobil pemadam tidak jauh dari titik api.

Hingga siang ini, lokasi bekas kebakaran masih diberi garis polisi dan dijaga ketat oleh petugas Satpol PP, Linmas dan Polisi. Hal itu untuk mengamankan jalannya olah TKP oleh Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya yang sejak pagi tadi kembali melakukan penyelidikan.

Kebakaran Pasar Turi Lama diduga berasal dari salah satu kios di lantai dua. Sebanyak 973 kios tercatat hangus dilalap api yang membakar selama 8 jam. Api dapat dipadamkan setelah 35 unit mobil PMK diturunkan. 

***
Berita terkait dapat diikuti di topik: 'KEBAKARAN PASAR TURI"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com