Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembasahan di Pasar Turi Berlanjut

Kompas.com - 17/09/2012, 10:48 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Hingga Senin (17/9/2012) pagi, petugas pemadam kebakaran Kota Surabaya, Jawa Timur, terus melakukan pembasahan di lokasi kebakaran di Pasar Turi.

Meski api sudah padam pada pukul 05.00 WIB, setelah mengerahkan sebanyak 35 mobil pemadam kebakaran, selama hampir lima jam, empat mobil pemadam kebakaran tetap siaga di lokasi.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Chandra Ratna Oratmangun mengatakan, pembasahan terus dilakukan agar sumber api benar-benar padam. Petugas juga menyisir kawasan yang terbakar untuk memastikan jika bara api benar-benar tidak ada. Di balik tumpukan kayu atau barang-barang terbakar ini masih ditemukan bara api," katanya.

Ketua Asosiasi Paguyuban Pedagang Pasar Surabaya (AP3S) Andreas Felix mengatakan, penyebab kebakaran kemungkinan bisa dari instalasi listrik yang sudah berumur, asal pasang, atau kualitas kabel yang dipasang.

"Perlu ada pemeriksaan secara rutin terhadap instalasi listrik di kawasan pusat perdagangan itu untuk memastikan kabel listrik benar-benar aman dan kebakaran bisa dihindari. Sampai sekarang belum jelas penyebabnya kebaran yang terjadi pada Minggu (16/9/2012) kemarin," katanya.

Sekretaris Tim Pemulihan Pascakebakaran (TPPK) Pasar Turi Kemas A Chalim menyatakan, motif dan penyebab kebakaran Pasar Turi lama pada Minggu malam hingga saat ini belum jelas. Lokasi yang terbakar memang Pasar Turi lama yang berada di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia, tetapi penyebabnya tetap harus dicari untuk antispasi ke depan.

Menurut dia, Pasar Turi lama berada di lahan milik PT KAI dengan luas sekitar 1,6 hektar, sedangkan Pasar Turi baru berada di lahan milik Pemkot Surabaya dengan luas sekitar 3,4 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com