Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Makanan, Kera Jarah Warung Warga

Kompas.com - 13/09/2012, 18:23 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Puluhan ekor kera mulai menyerang warung-warung di sekitar objek wisata Goa Kreo di Kecamatan Gunungpati, Semarang, Kamis (13/9/2012). Masuknya kera-kera ke warung yang ada di sekitar lokasi diduga karena makanan di kawasan hutan semakin menipis akibat musim kemarau.

Salah satu pemilik warung, Sarminah (51) mengatakan kera tersebut mulai masuk ke warung-warung sudah cukup lama terjadi, namun semakin parah dalam beberapa pekan terakhir. Kera masuk melalui atap dengan merusak genteng.

"Biasa masuk jam 6 sampai 7 pagi, sesudah merusak genteng kemudian masuk dan mengambil makanan yang ada di dalam," ungkap warga kampung Talunkacang, Kandri, Gunungpati ini.

Ia mengatakan, kemungkinan para kera kekurangan stok makanan sehingga mencari makan sampai ke warung-warung. Selain itu dimungkinkan juga karena kawasan tersebut tengah dilakukan pembangunan waduk Jatibarang.

"Jadinya, ya mereka masuk mengambil makanan, akhirnya kami harus menyiasati agar kera tidak bisa masuk atau mengambil makanan," katanya.

Salah satu siasanya, yakni di bagian atap warung diberi tambahan bambu agar kera tidak masuk. Sedangkan makanan ditutup kain, lalu dimasukkan ke etalase kemudian dikunci agar makanan itu tidak diambil kera.

Keberadaan kera yang merusak warung, menurut Sarmina, memang cukup mengganggu. Meski begitu warga mengaku tidak akan melukai kera-kera itu.

"Para warga bawa ketapel hanya untuk menakuti, tapi bukan untuk senjata karena tidak boleh melukai," jelasnya.

Setidaknya terdapat sekitar 10 warung yang ada di kawasan itu, dan makanannya dijarah oleh para kera. Namun kera tidak sampai melukai warga. Meski begitu warga mengaku khawatir jika kera-kera itu masuk ke pemukiman warga.

Salah satu pengunjung, Suryo (32) warga Klaten mengaku saat ini kondisi wisata Goa Kreo memang berubah sejak ada pembangunan waduk Jatibarang. Dan musim kemarau ini kera yang ada di objek wisata itu tampak lebih agresif.

"Mungkin terganggu juga dengan pembangunan waduk, semoga nanti kalau waduk sudah jadi akan lebih baik dan habitat kera tidak terganggu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com