Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rustri: Kuda Lumping Seni Adiluhung

Kompas.com - 13/09/2012, 16:06 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com- Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih menegaskan, kesenian tradisional tidak terkecuali kuda lumping atau jathilan atau juga banyak disebut jaran kepang, merupakan warisan budaya bangsa yang bersifat adiluhung. Pegiat seni didukung pemerintah dan masyarakat berkewajiban melestarikannya.

Hal itu disampaikan Rustriningsih atau akrab disapa Mbak Rustri kala hadir dalam silaturahmi keluarga besar Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) bersama pengurus organisasi seni dan budaya tradisional Kabupaten Kebumen di rumah sesepuh Pepadi, R Suman Sri Husodo, di Desa Jatiluhur, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Rabu (12/9/2012) malam.

"Kuda lumping adalah seni tradisional yang harus dilestarikan. Tak hanya dari aspek budaya, namun juga dari sisi penampilan karena terkadang kostum yang dipakai kurang mendapat perhatian. Ini yang mungkin harus diperbaiki," jelasnya.

Rustri menceritakan, dia pernah berkunjung ke suatu daerah di Jateng dan dia disuguhi atraksi seni kuda lumping yang menyedot banyak sekali penonton. Sayangnya, para pemain kuda lumping tadi hanya memakai kostum apa adanya. Bahkan ada yang sudah sobek-sobek.

Namun, saat memberi sambutan dalam acara tadi, Rustriningsih mengaku tidak mau menyinggung penampilan aksi kuda lumping tersebut, apalagi marah. "Saya memilih, selesai acara, berkonsultasi dengan seniman setempat bagaimana agar kelompok kuda lumping tadi bisa lebih menarik," ujar Rustri.

Polemik mengenai kuda lumping mengemuka setelah Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengatakan bahwa kesenian kuda lumping adalah kesenian yang paling jelek se-dunia. Pernyataan tersebut dilontarkan Bibit saat pembukaan The 14th Merapi and Borobudur Senior's Amateur Golf Tournament Competing The Hamengku Buwono X Cup di Borobudur International Golf and Country Club, Kota Magelang, Minggu (9/9) malam.

Saat itu Bibit dalam sambutannya menyebut jathilan sebagai "kesenian terjelek di dunia, yang tidak pantas ditampilkan di acara berskala internasional."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com