Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naskah Kuno Keraton Yogyakarta Dibikin Versi Digital

Kompas.com - 11/09/2012, 14:09 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sedikitnya 300 naskah kuno milik Keraton Yogakarta telah selesai didigitalisasi, yakni dengan membuat salinan naskah dalam bentuk digital ini. Dengan digitalisasi, warisan budaya nusantara tidak akan musnah atau hancur.

Kalaupun naskah-naskah aslinya rusak karena usia, warisan budaya adiluhung itu masih bisa dipelajari melalui versi digitalnya.

Demikian dikatakan Dr. Oman Fathurahman, ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara, saat mengikuti Simposium Internasional XIV Masyarakat Pernaskahan Nusantara di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri( PPKH ) UGM, Selasa (11/9/2012). Lebih lanjut Oman mengatakan upaya digitalisasi naskah-naskah kuno nusantara itu sangat penting dilakukan, karena kondisinya sudah sangat tua, bahkan banyak di antaranya yang sudah rusak.

"Selain digitalisasi, kita juga melakukan restorasi dengan menjilid ulang naskah-naskah kuno itu. Naskah asli kita kembalikan ke tempat penyimpanan semula. Sementara hasil digitalilasasi nantinya akan kita simpan di Museum Nasional," kata Oman.

Selain 300-an naskah dari Keraton Yogyakarta, lanjut Oman, saat ini setidaknya sudah ada 5.000-an naskah kuno dari berbagai keraton yang sudah didigitalisasi. Misalnya dari Keraton Cirebon, Banjar, Padang dan sebagainya

"Naskah-naskah itu sudah amat tua, bahkan ada yang berasal dari abad 14 dan masih menggunakan huruf Palawa. Namun ada juga yang belum terlalu tua seperti karya-karya pujangga besar Ronggowarsito," lanjut Oman.

Upaya digitalisasi naskah-naskah kuno ini merupakan kerjasama Masyarakat Pernaskahan Nusantara dan Universitat Leipzig, Jerman. Selain dengan teknik foto, digitalisasi juga dilakukan dengan teknik memindam atau scan.

"Upaya penyelamatan naskah-naskah tersebut sangat penting karena sebagian besar naskah itu belum sempat dikaji secara mendalam sebagi sumber kearifan lokal berbangsa dan bernegara," pungkas Oman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com