Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Air, Warga Bobol Pipa PDAM

Kompas.com - 07/09/2012, 21:05 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Krisis air bersih di kawasan pedesaan Kefemenanu, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) memaksa warga menjebol pipa Perusahaan Daerah Air Minum setempat. Akibatnya, pasokan air ke pelanggan di Kota Kefamenanu tersendat sehingga mereka banyak yang mengeluh.

"Sambungan pipa PDAM dari sumber air Mutis yang melalui pemukiman warga ternyata dibobol dan airnya dipakai minum, mandi bahkan untuk mengairi sawah di Noeltoko, Kecamatan Miomafo Barat, TTU. Hal tersebut kami temukan setelah kami melakukan penyisiran di beberapa tempat," jelas Pelaksana tugas (Plt) Direktur PDAM TTU Martinus Toleu kepada Kompas.com (7/9/2012).

Untuk mengatasinya, lanjut Martinus, pihaknya menutup kembali pipa induk yang dibobol warga.

"Saat ini petugas sedang berada terus di lapangan. Kami berharap dalam waktu dekat ini air sudah bisa mengalir sehingga warga tidak kesulitan, meskipun debit airnya sudah mulai menurun," jelas Toleu.

Pemandangan seperti ini sering terjadi setiap tahun. Saat ini pemerintah daerah sendiri belum mampu berbuat banyak. Pasalnya, sumber mata air yang tersedia hanya sedikit, apalagi debit airnya sangat kecil. Ditambah lagi banyaknya pipa dan bak penampun yang mengalami kerusakan.

Pantauan Kompas.com di wilayah Kecamatan Bikomi Tengah, terlihat beberapa warga membobol pipa PDAM yang melewati jalur perkampungan mereka. Pipa yang bocor itu kemudian membentuk genangan air. Selanjutnya air ditimba ramai-ramai untuk kebutuhan minum, masak dan cuci.

Kompas.com mencoba mewawancarai warga yang menimba air hasil pembobolan pipa PDAM, tetapi mereka menolak dengan alasan takut. "Kami takut nama kami masuk koran pak," kata beberapa ibu kompak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com