Mahasiswa Minta Munir Dikukuhkan Jadi Pahlawan HAM

MALANG, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Malang, Jawa Timur, yang tergabung dalam Sahabat Munir, mendesak pemerintah, agar aktivis HAM, Munir Said Thalib, segera dikukuhkan menjadi pahlawan HAM.

Aksi mahasiswa dan LSM itu, digelar dalam rangka sewindu (8 tahun), kematian suami dari Suciwati tersebut. Aksi turun jalan itu, dipusatkan di perempatan Jalan Veteran, Kota Malang. Akibat aksi tersebut, lalu lintas di sepanjang Jalan Veteran, sempat mengalami kemacetan.

Adapun, tuntutan yang diusung dalam aksi yang dimulai pukul 09.30 WIB itu, mahasiswa menuntut agar Pemerintah terus mengusut tuntas pembunuhan Munir dan menyeret pelakunya ke balik jeruji. "Karena selama ini yang diduga kuat menjadi otak di balik kasus itu, masih bebas berkeliaran, tanpa tersentuh hukum," kata juru bicara aksi, Syahrul Syajidin, Jumat (7/9/2012), ditemui wartawan di sela-sela aksi.

Menurut Syahrul, janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengusut tuntas kasus Munir tak akan dilupakan oleh mahasiswa dan aktivis HAM. Makanya, dalam aksi ini, mahasiswa menuntut  Presiden tak hanya mengobral janji.

Selain mangih janji Presiden, mahasiswa juga meminta agar sosok almarhum Munir, segera dikukuhkan menjadi pahlawan HAM. "Alasannya, karena siapa pun mengakui bahwa sosok Munir adalah pejuang sejati soal HAM. Makanya, banyak pihak yang memusuhinya. Karena merasa terancam jika Munir bebas berjuang," tegasnya.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga membentangkan spanduk dan poster yang bertuliskan "Mengapa Munir dibungkam?" dihiasi foto Munir di sebelahnya. "Kita tak mau punya Presiden hanya bisa obral janji. Rakyat butuh bukti dan kejelasan dalam penegakan hukum," katanya.

Perkataan "Test of Our History", kata Syahrul, perlu dibuktikan. Tidak hanya jadi slogan. "Oleh karena itu, Pemerintah harus mendesak ke penegak hukum, agar kasus Munir harus dituntaskan dan Pemerintah segera mengukuhkan Munir jadi Pahlawan HAM," tegas Syahrul.