Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padi Terancam Puso Diserang Tikus

Kompas.com - 07/09/2012, 05:45 WIB

JEMBER, KOMPAS - Puluhan hektar tanaman padi di Desa Wringin Agung, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, kini terancam puso. Namun, penyebab kerusakan tanaman padi itu bukan karena kekeringan, melainkan serangan hama tikus yang sudah lama.

Berbagai upaya untuk melenyapkan tikus sudah dilakukan, tetapi belum membuahkan hasil. Sekretaris Kecamatan Jombang Hartomo, di Jember, Kamis (6/9), mengaku menerima laporan dari petani soal serangan hama tikus. Wilayah Kecamatan Jombang bukan termasuk daerah yang terdampak kekeringan, bahkan cukup tersedia air. Namun, petani kewalahan menghadapi serangan hama tikus sehingga memerlukan bantuan pemerintah.

Ketua Kelompok Tani Harapan Makmur Masykur mengakui sudah lebih dua musim ini tanaman padi diserang tikus dan sulit diberantas. Sistem gropyokan sudah dilakukan, juga pengasapan di lubang persembunyian tikus. Namun, serangan hama tikus belum juga berakhir.

Luas tanaman padi milik anggota Kelompok Tani Harapan Makmur sekitar 55,3 hektar, dan hampir semuanya rusak. ”Kami pesimistis bisa dipanen,” ungkap Burhan, petani pemilik lahan di Desa Wringin Agung.

Memanen awal

Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejumlah petani di Kecamatan Secang memilih memanen padi lebih awal. Hal itu terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi serangan tikus, selain menghindari dampak kekeringan. Serangan tikus bisa membuat mereka gagal panen.

”Daripada tak panen sama sekali dan menanggung kerugian yang lebih besar, kami memanen padi lebih awal sebelum tanaman memasuki usia panen,” papar Samsudini, petani sekaligus Kepala Urusan Pemerintahan Desa Ngabean, Kecamatan Secang, Kamis. Ia memiliki tanaman padi seluas 4.000 meter persegi, yang terpaksa dipanennya dini, pada umur 100 hari, atau lebih cepat 20 hari dari usia panen seharusnya.

Oleh karena belum waktunya dipanen, hasil yang diperoleh kurang maksimal. Jika biasanya tanaman di lahan itu menghasilkan 10 kuintal gabah kering panen, kini ia hanya mendapatkan dua kuintal gabah kering panen.

Di Desa Ngabean terdapat 144 hektar sawah. Akibat kekeringan, sekitar 15 hektar tanaman padi gagal panen karena kekurangan air. Sekitar 10 hektar lainnya rusak karena diserang hama tikus.

Dari Madiun, Jatim, dilaporkan ratusan hektar tanaman kacang hijau diserang hama ulat daun. Akibatnya, produksi kacang hijau milik petani turun hingga 30 persen. Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalkan dampak serangan, tapi belum membuahkan hasil.

Ladi, petani di Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun, mengatakan, pertumbuhan tanaman yang daunnya banyak diserang ulat kurang maksimal. Dampaknya, buah yang dihasilkan hanya sedikit. (SIR/EGI/NIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com