KALIANDA, KOMPAS.com — Ribuan ikan di pantai pulau Gunung Anak Krakatau (di Selat Sunda mati mendadak. Ikan-ikan ini diduga keracunan belerang dan terkena air panas akibat lava pijar.
Dari pantauan Kompas di lokasi, Rabu (5/9/2012), dampak letusan Anak Krakatau terlihat sangat dahsyat. Selain melontarkan jutaan ton material vulkanik, mayoritas lava yang masih panas, ekosistem sekitarnya pun ikut terpengaruh. Ribuan ikan mati. Begitu pula biawak dan sejumlah satwa kecil lainnya.
Menurut Edward Gramsch, peneliti dari Ikatan Vulkanologi Jerman yang kebetulan tengah meneliti Anak Krakatau, aliran lava pijar dan belerang telah mengubah ekosistem pantai, terutama di bagian selatan pulau Gunung Anak Krakatau.
Seperti terpantau, air di pantai ini menjadi biru kekuning-kuningan, bahkan kemerahan. Bahkan, di beberapa bagian, lava yang bersentuhan dengan air laut mengeluarkan asap. Suhu air di pinggir pantai sangat tinggi hingga 80 derajat celsius.
Gundukan baru lava pijar yang mulai membeku juga terlihat di bagian selatan kawah Anak Krakatau dan membentuk punggung bukit baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.