KALIANDA, KOMPAS.com — Lereng Gunung Anak Krakatau yang berupa hutan cemara dan semak belukar terbakar, Rabu (5/9/2012). Kebakaran ini dipicu oleh material vulkanik panas dan keringnya pepohonan semak belukar.
Berdasarkan pantauan langsung Kompas di Anak Krakatau, kebakaran yang berlangsung cepat ini terjadi sejak siang hari. Api sempat membesar dan menyambar pohon-pohon pinus yang daunnya mengering. Total sekitar 0,3 hektar lahan di hutan pinus yang terbakar.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung memadamkan api dengan menyiram dengan air laut. Kemarin, aktivitas GAK menurun. Bahkan, rombongan wartawan diperbolehkan untuk turun di pulau gunung berapi ini.
Namun, situasi di sekitar gunung yang meletus akhir pekan lalu ini cukup mencekam. Batu-batu dan material vulkanik tersebar di lereng-lereng bukit. Material ini masih sangat panas dan mengeluarkan asap. Hutan pinus dan vegetasi di bagian selatan gunung ini pun gundul akibat disapu lava pijar.