Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDIP Mencari Pemimpin yang Pro Rakyat

Kompas.com - 03/09/2012, 17:06 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

KOMPAS.com - Sehari sebelum loket pendaftaran bakal calon Gubernur Jawa Tengah 2013-2018 dibuka oleh DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani menyatakan partainya akan mengevaluasi kinerja pasangan Gubernur Bibit Waluyo dan Rustriningsih.  

"Tidak mudah mencari gubernur, yang setelah jadi loyal kepada PDI Perjuangan," kata Wakil Ketua DPP PDIP itu , Minggu (5/8/2012) lalu, pada Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPD PDIP Jateng di Panti Marhaen, Semarang.

Mulai Senin (6/8/2012) lalu, DPD PDIP resmi membuka pendaftaran bakal calon, untuk menjaring nama-nama tokoh yang layak untuk diusung sebagai gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jateng 2013 mendatang.

Menurut Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Nuniek Sriyuningsih, pendaftaran bakal calon melalui partainya mulai 6 Agustus hingga 5 September 2012. Dengan membuka pendaftaran bakal calon lebih dini, partainya punya banyak pilihan atas bakal calon yang sesuai kriteria sosok Gubernur Jateng.

Untuk pola rekrutmen kepala daerah, PDIP cenderung mempertahankan kepala daerah petahana. Salah satu syaratnya, kepala daerah itu memang berprestasi dan loyal selama menjalankan kepemimpinannya.

Puan Maharani menilai, seharusnya Bibit Waluyo secara jantan mengakui kalau dia kader PDIP. Dasarnya, ketika maju Pilgub Jateng 2008 lalu, Bibit Waluyo melalui PDIP yang dipasangkan dengan kader terbaik di Jateng, Rustriningsih (mantan Bupati Kebumen).

Maka, dalam Pilgub Jateng 2013 harapannya calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung adalah orang yang bisa ngayomi, ngayemi, dan ngayani. Artinya, bisa melindungi, menenteramkan dan menyejahterakan rakyat, juga warga PDIP.

Gubernur Jateng Bibit Waluyo ketika diminta tanggapan atas keseriusan PDIP mengevaluasi kinerja, tidak banyak memberikan komentar. Gubernur Bibit merendah, tidak ada yang perlu ditanggapi soal kinerjanya berkaitan penilaian DPP PDIP.

Meski begitu, Bibit Waluyo memang masih berkeinginan maju kembali, terutama melalui PDIP. Namun dia tidak secara tegas menyatakan akan mengandeng kembali Rustriningsih sebagai wakil gubernur.

Warna komunikasi berbeda

Di kalangan PDIP Jateng, pernyataan Puan Maharani terkait evaluasi kinerja Bibit Waluyo itu sangat tegas dan dalam. Maknanya, DPP PDIP kesannya belum melihat ada prestasi luar biasa dari kepemimpinan Bibit sebagai gubernur selama ini.  

"Kepemimpinan Pak Bibit memiliki warna komunikasi yang berbeda. Cara berkomunikasi terlalu vulgar, malahan cenderung kurang menghargai pihak lain, apabila disampaikan dengan emosional," ujar Bona Ventura, yang juga kader PDIP.

Selama kepemimpinan Bibit Waluyo sebagai Gubernur Jateng, masyarakat terutama kader PDIP di kalangan bawah menilai ada miskomunikasi antara gubernur dan wakil gubernur.

Meski maju bersama-sama dalam Pilgub 2008, belakangan Wagub Rustriningsih jarang diajak bareng membangun Jateng.

Spekulasi hubungan Bibit Waluyo dan Rustriningsih, seolah menyimpan misteri. Hal itu kentara saat Rustriningsih tidak masuk dalam kepengurusan DPD PDIP Jateng yang diketuai Murdoko.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com