Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Jawab Kejanggalan Penangkapan Teroris

Kompas.com - 02/09/2012, 18:13 WIB
Kiki Budi Hartawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen (Pol) Anang Iskandar membantah tiga kejanggalan saat penyergapan teroris di Solo yang diungkapkan Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane .

"Pertama, penangkapan dua orang yang diduga teroris itu memang upaya penyergapan, bukan operasi biasa. Di tingkat polres hingga Mabes Polri dilakukan kegiatan khusus untuk mencari para tersangka yang melakukan aksi penyerangan di pos polisi," ungkap Anang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/9/2012).

Kedua, IPW menilai ada keteledoran dalam standar operasional prosedur (SOP) dalam penyergapaan yang menyebabkan anggota Densus tewas tertembak. Terkait hal itu, Anang menyatakan penyergapan sudah sesuai SOP.

"Betul, terjadi baku tembak dengan anggota kita. Masalah SOP, sudah pasti sesuai dengan standarnya saat mereka bertugas," paparnya.

Kejanggalan ketiga yang dikatakan IPW bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang menggalang pencitraan dibalik serangkaian teror di Solo. Hal itu terlihat dari perintah Presiden SBY yang langsung disampaikan ke Kapolri Jendral (Pol) Timur Pradopo untuk meninjau lokasi penyerangan sehari setelah penyergapan. Anang menyatakan perintah Presiden SBY sebagai bentuk penghormatan.

"Saat ada anggota yang gugur saat melaksanakan tugas, pasti pemimpinnya memberikan penghormatan. Sudah pasti pemimpin datang untuk melihat anggotanya," tandas Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com