JAMBI, KOMPAS.com-Penyakit jamur akar putih atau rigidoporus microporus membayangi tanaman karet petani di Jambi. Di wilayah Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, misalnya, hampir 50 persen tanaman terserang penyakit tersebut. Jika tidak segera diantisipasi, tanaman terancam cepat mati.
Jamur akar putih merupakan salah satu penyakit terpenting pada tanaman karet. Pengurus Kelompok Tani Budi Utomo, Karyadi mengatakan, hampir 50 persen tanaman karet di wilayahnya terserang jamur ini. "Serangan jamur sudah sejak penghujan lalu, saat kelembaban sangat tinggi," ujar Karyadi, di Desa Pondok Meja, Kecamatan Jami Luar Kota, Muaro Jambi, Kamis (30/8/2012).
Menurut dia, serangan jamur terjadi pada akar. Tanaman yang terinfeksi akan cepat menjadi mati jika tidak ditangani secara memadai, dengan cara membersihkan semak sekitar tanaman karet. Pada infeksi yang bersifat akut , tanpa pembersihan, tanaman akan mudah mati. Karenanya, selain memerlukan pengobatan, areal sekitar tanaman harus dalam kondisi bersih dari semak.
Tidak hanya itu, sebagian petani mengeluh karena banyak batang karet hasil okulasi yang mengalami penyakit jamur akar putih. Pada kebun milik Karyadi, sekitar 30 batang tanaman terserang jamur akar putih, sehingga hasil panen kian menyusut. Perawatan intensif mendesak dilakukan agar tanaman tidak sampai mati.
Saat ini, luasan perkebunan karet rakyat di Jambi mencapai 650.000 hektar dan produksi mencapai 265.000 ton. Adapun jumlah petani mencapai 251.000 orang.
Ada Attachment Foto:
penyakit karet.jpg