Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Limpahan Wisatawan dari Negeri Jiran

Kompas.com - 29/08/2012, 15:15 WIB

Oleh Teguh Imam Wibowo

Amir Andrianto (30), warga Pontianak, Kalimantan Barat, baru pertama kali menjejakkan kakinya di negeri jiran, Malaysia, pertengahan Juli lalu, untuk menyaksikan sebuah pertunjukan musik budaya tingkat internasional di Kuching, Sarawak.

Pertama kali ke luar negeri, dan kebetulan negara yang dikunjungi selangkah lebih maju dibanding Indonesia, Amir tidak memungkiri berbagai kelebihan yang disajikan. "Kebersihan, keteraturan dan keindahan. Tiga kata yang paling tepat kalau ditanya pendapat tentang Kuching, Sarawak," kata Amir, karyawan sebuah perusahaan di Pontianak itu.

Namun, lanjut dia, sejujurnya kalau dibandingkan dengan Indonesia, khususnya Kalimantan Barat, Malaysia tidak lebih unggul dalam hal keindahan alam. "Mereka mampu menata wilayah dengan baik. Sesuatu yang biasa juga dikemas secara menarik sehingga enak untuk menjualnya," kata dia.

Ia mencontohkan salah satu ikon Kota Kuching, yakni "Patung Kuching" yang ada di pusat kota hanyalah patung biasa yang tidak terlalu istimewa. Kota Kuching atau Sarawak secara umum, harus diakui menjadi salah satu tujuan wisata menarik bagi wisatawan termasuk dari Indonesia. Setiap tahun, sekitar 1,5 juta hingga dua juta wisatawan asing yang berkunjung ke Sarawak.

Secara tekstur daerah, tidak banyak perbedaan dengan Indonesia khususnya Kalbar yang berbatasan langsung secara darat maupun lautan. Di wilayah perbatasan, yang teksturnya berbukit, Sarawak mampu membangun infrastruktur dan fasilitas penunjang lainnya yang memadai.

Di Batang Ai’, Sarawak, yang berbatasan dengan Kabupaten Kapuas Hulu, ada hotel mewah yang dikelola jaringan internasional. Mereka menampilkan keindahan alam, di mana salah satu yang dijual adalah kondisi hutan tropis di wilayah Kalbar namun wisatawan tetap di Sarawak.

Ketika di punggung bukit sebelah selatan (wilayah Kalbar) di daerah perbatasan penduduk masih harus berjalan kaki berjam-jam untuk menempuh jarak antarkampung, di punggung bukit sebelah utara, Sarawak membangun sebuah resort mewah lengkap dengan lapangan golf kualitas internasional.

Dua Pintu

Kalbar punya dua pintu utama keluar masuk wisatawan mancanegara yakni di Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Entikong, Kabupaten Sanggau, dan Bandar Udara Supadio Pontianak.

Badan Pusat Statistik mencatat adanya kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalbar selama Mei 2012 mengalami kenaikan sebesar 9,72 persen atau sebanyak 2.449 orang.

Wisatawan mancanegara yang melalui Entikong sepanjang Mei 2012, naik sebesar 31,30 persen dibanding April, yakni dari 1.479 orang menjadi 1.942 orang, sementara melalui Bandara Supadio Pontianak turun sebesar 32,67 persen, dari 753 orang menjadi 507 orang.

Namun sebelumnya, BPS Kalbar mencatat, kunjungan Wisman ke provinsi itu sepanjang April 2012 turun sebesar 2,70 persen dari sebelumnya 2.294 orang menjadi 2.232 orang.

Kemudian, kunjungan Wisman ke Kalbar sepanjang Maret 2012 juga mengalami penurunan sebesar 6,79 persen dari sebelumnya (Februari) sebanyak 2.461 orang menjadi 2.294 orang.

Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kalbar lebih banyak karena kegiatan budaya tradisional seperti Cap Go Meh di Kota Singkawang. Saat Cap Go Meh, banyak warga keturunan asal Kota Singkawang atau Kalbar yang menetap di luar negeri ingin kembali menyaksikan beragam atraksi sambil bersilaturahim.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com