Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Replika dari Sampah Kertas Laku hingga Rp 1 Juta

Kompas.com - 29/08/2012, 14:26 WIB
Kontributor Tana Luwu, Husain

Penulis

LUWU TIMUR, KOMPAS.com -- Sampah kertas dan plastik bisa dijadikan sesuatu yang bernilai tinggi oleh tangan-tangan kreatif. Seperti yang dilakukan Hasan Basri, salah seorang warga di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Hasan mampu menyulap sampah kertas dan plastik menjadi karya seni yang indah dan bernilai ekonomi.

Jika kita berkunjung ke Desa Nike Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, alangkah baiknya sejenak meilhat aktivitas usaha sampah daur ulang yang diolah menjadi berbagai macam karya oleh kelempok usaha kecil menengah (UKM) Sorowako Green Community. Dengan menempati sebuah ruangan yang berukuran sedang, Hasan Basri bersama 3 orang rekannya mengolah sampah kertas dan plastik bekas menjadi karya seni.

Setiap harinya Hasan dan ketiga rekannya berbagi tugas sesuai keahliannya masing-masing. Ada yang bertugas memilah sampah kertas dan plastik yang kemudian digiling dengan menggunakan mesin blender jus. Sementara yang lainnya mencetak adonan yang telah halus diblender di atas mal berbagai macam replika.

Setelah bahan adonan kering dan berbentuk mengikuti struktur mal cetakan, lalu dihaluskan dan selanjutnya diberikan warna cat dengan cara disemprot. Hasilnya pun sangat luar biasa, berbagai macam replika dapat kita lihat di ruang ini, mulai dari amplop, lukisan, perahu tradisional, guci, topi, keris, hingga replika hewan yang terlihat sangat mirip dengan bentuk aslinya.

"Ide pembuatan daur ulang ini saya dapatkan dari internet, kemudian saya kembangkan sekitar 2 tahun lalu setelah mendapat suntikan dana CSR dari perusahaan tambang nikel PT. Vale, yang beroperasi di kampung kami," ungkap Hasan Basri, pendiri UKM SGC, Rabu (29/8/2012).

Dengan replika kualitas bagus, harga dari hasil karya yang dihasilkan Hasan bersama 3 orang rekannya pun tidak keci. Ada replika yang dihargai hingga Rp 1 juta dan termurah Rp 250ribu.

Menurut Hasan, harga disesuaikan tingkat kesulitan pembuatan. Misalnya, replika perahu tradisional masyarakat Matano, serta lukisan timbul dijual dengan harga Rp 1 juta karena pembuatannya sangat sulit. Sementara replika guci, keris dan hewan rusa harganya bervariasi dari Rp 250 ribu hingga 800 ribu.

Menurutnya, walaupun ukura replika itu cukup besar dan menggunakan bahan cukup banyak, namun harganya bisa murah karena membuatnya tidaklah susah. Selama ini karya daur ulang dari sampah kertas dan plastik yang dihasilkan Hasan bersama 3 rekannya, sering mengikuti pameran dan lomba tingkat daerah, provinsi hingga nasional. Bahkan dia telah beberapa kali mendapat penghargaan di tingkat nasional sebagai hasil karya UKM terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com