Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Stroke Nekat Bersepeda Keliling Dunia

Kompas.com - 28/08/2012, 18:21 WIB
Tjahja Gunawan Diredja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terserang penyakit berat stroke sepuluh tahun lalu tidak menghalangi Teguh Pujo Budi Santoso (47) untuk melaksanakan nazarnya berkeliling dunia dengan sepeda gunung (MTB).

Tahun lalu, dia sudah berkeliling ke Timor Leste, Papua Niugini, Brunei, dan Filipina. Rencananya, bapak dua anak ini masih akan melanjutkan keliling dunia ke Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Banglades, India, Pakistan, Irak, Iran, dan Arab Saudi.

Ketika berkunjung ke redaksi Kompas, Selasa (28/8/2012), Teguh menceritakan pengalamannya dan rencana tur sepeda keliling dunia selanjutnya. Terkait dengan rencana itu, Teguh yang juga sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang telah mengajukan surat permohonan bantuan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Surat kepada Bapak SBY sudah saya sampaikan ke Kantor Sekretariat Negara (Sekneg) pada tanggal 13 Agustus 2012 lalu," ujar Teguh sambil memperlihatkan cap dan tanda tangan pejabat Sekneg yang menerima surat tersebut.

Teguh Pujo Budi Santoso adalah warga Jember, Jawa Timur, dan seorang bapak dari Devi (19) dan Ferdiky (13). 

Menurut Teguh, dia terserang penyakit stroke sekitar tahun 2001. Dia sebelumnya bekerja di kapal selama dua tahun, tetapi kemudian di-PHK.

Sementara itu, upaya yang sudah dia lakukan untuk menyembuhkan penyakit strokenya adalah berobat ke dokter dan pengobatan tradisional serta sinse.

"Sebenarnya saya mulai bersepeda enam tahun lalu dan merasa agak lebih enak walaupun sampai sekarang saya masih sulit untuk menyampaikan isi pikiran saat mengobrol," ujar Teguh.

Teguh menceritakan, lama perjalanan bersepeda di setiap negara yang dikunjunginya rata-rata satu bulan. Namun, ada pengalaman pahit justru dialami saat bersepeda di Indonesia, yakni di Provinsi Papua. Ketika gowes di daerah Merauke, dia kehilangan tas pinggang yang isinya ponsel dan kamera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com