PALU, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Palu beberapa hari terakhir ini menyebabkan sungai Poboya di Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah meluap. Dua orang korban banjir, Minggu (26/8/2012), ditemukan tewas di bantaran Sungai Poboya.
Dua mayat yang ditemukan hari ini berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Dua mayat yang ditemukan oleh tim Kepolisian Resor Palu bernama Nelly Baole (35) perempuan dan Poltak alias Batak alias Abang (52) laki-laki.
Mayat korban banjir yang ditemukan pertama adalah Poltak, menyusul kemudian Nelly yang baru seminggu berada di Palu. Nelly rencananya akan dikuburkan di kampung halamannya di Sindulang Satu, Kecamatan Tuminting, Manado. Dari keterangan warga, jumlah mayat kemungkinan besar akan bertambah.
"Kayaknya bukan cuma ini, apa tadi malam saya lihat banyak orang di lokasi tambang itu. Pas tiba-tiba air bah datang menyapu, saya dengar ada yang teriak tolong-tolong," kata Albert, salah seorang penambang tadisional.
Banjir bandang yang melanda wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah, terjadi Sabtu 25 Agustus sekitar pukul 23.00 Wita. Air sungai yang meluap akibat hujan yang turun beberapa hari ini menyebakan puluhan keluarga yang tinggal dibantaran sungai terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang aman, sementara satu rumah kos-kosan hanyut dibawa derasnya arus sungai.
Saat ini tim evakuasi yang terdiri dari kepolisian dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) terus melakukan pencarian korban banjir dengan menyisir Sungai Poboya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.