Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindak Tegas Penebang Liar Hutan Leuser

Kompas.com - 24/08/2012, 22:53 WIB
Mohamad Burhanudin

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com- Kejadian banjir bandang di Aceh Tenggara, Jumat (17/8/2012) lalu, akan menjadi sebuah rutinitas jika tidak segera disikapi secara serius oleh pemerintah, terutama Pemerintah Aceh. Upaya yang paling ditunggu adalah tindakan tegas terhadap pelaku penebangan liar di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang hingga kini terus merajalela.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh, TM Zulfikar dalam siaran pers yang dikirimkan ke Kompas, Jumat (24/8/2012).

Bencana bandang dan tanah longsor di Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, Jumat malam, 17 Agus tus 2012 sekitar pukul 22.00 lalu telah menghanyutkan dan merusakkan sedikitnya 172 unit rumah dan puluhan fasilitas publik, seperti mesjid/mushalla, sekolahd asar, jembatan,jalur transportasi, dan lain-lain.

Banjir bandang juga menyebabkan 5 orang penduduk tewas, dan menghanyutkan sedikitnya 50 rumah penduduk di desa-desa pedalaman yang berada dalam wilayah Kecamatan Leuser (80 km arah utara Kutacane, Ibukota Kabupaten Aceh Tenggara). Bahkan, salah satu desa yang diterjang air bah, yaitu Desa Naga Timbul, terisolir.

Saat ini tindakan nyata harus dibuktikan agar tidak ada lagi pembalakan liar atau penebangan pohon semena-mena. "Walhi Aceh berharap agar Gubernur Aceh segera mengambil tindakan tegas dan memerintahkan aparat penegak hukum terkait untuk segera mengungkap pelaku penebangan liar di KEL," kata Zulfikar.

Hasil investigasi Walhi Aceh bersama anggotanya di daerah terungkap, rata-rata pemilik perusahaan kayu di Kabupaten Aceh Tenggara adalah para oknum aparatur negara (kalangan oknum aparat, pejabat pemerintah dananggota maupun mantan anggota dewan ). Ironisnya, jika terjadi bencana yang terkena imbasnya adalah masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com