Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tambah Personel untuk Amankan Paniai

Kompas.com - 24/08/2012, 01:40 WIB

Jayapura, Kompas - Kepolisian akan menambah personel untuk mengamankan Kabupaten Paniai, Papua. Tambahan pasukan diperlukan menyusul terjadinya sejumlah penembakan di Paniai dan sekitarnya.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Johannes Nugroho Wicaksono, Kamis (23/8), di Jayapura, mengatakan, jumlah tambahan pasukan itu belum dipastikan karena masih dalam pengkajian.

Menurut Johannes, saat ini situasi Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai, aman. Polisi terus mendalami kasus penembakan itu dan mengejar pelaku penembakan.

Selama enam hari terjadi tiga penembakan, dengan korban empat jiwa. Penembakan pertama terjadi di Distrik Obano, 16 Agustus, yang menewaskan seorang penjaga toko, Mustafa (22). Penembakan kedua terjadi pada 19 Agustus dengan korban dua pekerja proyek jalan, Marcel dan Hanok, di Kabupaten Deiyai. Deiyai merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Paniai. Pada 21 Agustus, Brigadir Yohan Kisiwaito, anggota Kepolisian Resor Paniai, tewas ditembak orang tidak dikenal, tak jauh dari lapangan terbang Enarotali (Kompas, 22-23/8).

Selama ini di Enarotali dan Madi, kota baru di Paniai, terdapat satuan bantuan Batalyon 753 Arga Vira Tama dari Nabire serta Brimob dari Polda Papua, selain pasukan dari Kodim dan Polres Paniai. Di lapangan terbang Enarotali juga terdapat satuan dari Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Udara.

Di Jakarta, Kamis, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, Polri masih mengejar pelaku penembakan di Papua untuk menemukan latar belakang kejahatan itu. Pemerintah menyesalkan, upaya untuk membangun damai di Papua justru dirusak kelompok orang tak dikenal. Mereka menyerang warga dan aparat.

”Jika aparat melakukan pengejaran dan penangkapan dengan segala risiko, karena pelaku bersenjata, jangan diartikan aparat melakukan kekerasan dan melanggar HAM (hak asasi manusia). Justru HAM warga dan aparat juga dilanggar,” kata Djoko.

Marko Pekei dari Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Timika, yang memantau di Paniai, menjelaskan, situasi Enarotali hari Kamis lengang. Belum banyak pegawai yang bekerja. Sebagian besar pertokoan tutup. ”Aparat gabungan dari TNI dan Polri masih terus berjaga-jaga,” katanya. Angkutan umum juga belum beroperasi, baik di Enarotali maupun Madi.

Jenazah Yohan Kisiwaito hari Kamis diterbangkan ke Jayapura dan disemayamkan di rumah duka di Sentani. Jenazah akan dikebumikan pada Jumat pagi ini.

Teror di Solo

Djoko juga menyinggung aksi teror di Solo, Jawa Tengah, pekan lalu, yang berupa penembakan dan pelemparan granat ke Pos Pengamanan Lebaran. Dua anggota polisi terluka dalam kejadian itu. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Polri menurunkan tim untuk menyelidiki peristiwa ini.

”Penyerangan ini tak bisa dibiarkan karena mengganggu ketertiban masyarakat. Apalagi, serangan itu ditujukan pada pos keamanan yang bertujuan mengamankan jalur mudik Lebaran,” katanya.

Kepala Subbagian Humas Polresta Solo Ajun Komisaris Sis Raniwati menjelaskan, polisi sudah memeriksa 15 saksi yang diduga mengetahui kedua peristiwa itu. (JOS/EDN/SON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com