Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Bandar Narkoba, Pedagang Ayam Dipukuli Polisi

Kompas.com - 21/08/2012, 16:31 WIB
Herpin Dewanto Putro

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Hingga hari ini, Selasa (21/8/2012), Mintoro (35), warga Desa Selosari, Kecamatan Kandat, Kediri, Jawa Timur, mengaku masih suka pusing. Bekas belahan operasi paru-paru di dadanya terkadang masih terasa nyeri dan panas.

Itu semua terjadi setelah dia menjadi korban salah tangkap oleh polisi, Minggu (19/8/2012) lalu. Pria penjual ayam itu dipukuli hingga sempat dirawat di rumah sakit.

"Kejadiannya pukul 04.00 pagi saat saya dan keluarga mau shalat Id," kata Mintoro yang dihubungi dari Surabaya. Ia memang sudah pulang dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri pada Senin sore kemarin. Akibat penganiayaan itu, ia mengalami luka di kepala dan dua giginya hilang.

Menurut Mintoro, pada saat kejadian itu ada sekelompok orang yang mau masuk ke rumah. Istri Mintoro meminta orang-orang itu untuk kembali pada siang harinya karena keluarga mau shalat Id. Namun, orang-orang berpakaian preman itu tetap ngotot ingin masuk ke rumah. Kemudian pintu rumah Mintoro berhasil didobrak dan Mintoro diinterogasi dan dipukuli berkali-kali.

Pada saat itu, Mintoro sempat berpikir bahwa orang-orang tersebut adalah perampok bersenjata karena ada yang membawa pistol. Setelah melalui beberapa percakapan, Mintoro sadar bahwa orang-orang itu mencari Heru alias Keceng. Heru diduga merupakan target polisi dalam kasus narkoba.

Mintoro pun baru mengetahui bahwa orang-orang tersebut adalah polisi. Saat itu warga lainnya berdatangan dan mengepung rumah Mintoro. Mereka marah dan tak bisa menerima Mintoro diperlakukan sewenang-wenang. Mintoro pun menunjukkan kartu identitasnya. "Heru itu rumahnya 50 meter dari rumah saya," kata Mintoro.

Warga kemudian menahan tujuh polisi yang menggerebek rumah Mintoro itu. Mereka baru dilepaskan setelah meminta maaf. Kemudian, Mintoro segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Akibat kejadian itu, rencana Mintoro untuk ber-Lebaran pun berantakan.

Kepala Desa Selosari Suparlin mengaku sudah bertemu dengan pimpinan Kepolisian Resor Kediri pada Minggu siang. Polisi meminta maaf dan akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com