Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Kerangka Manusia Akan Diperiksa

Kompas.com - 06/08/2012, 03:06 WIB

Banda Aceh, Kompas - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia siap menurunkan tim untuk menindaklanjuti temuan lima kerangka manusia, yang diduga korban konflik oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Aceh, di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Timah Gajah, Bener Meriah. Tim akan menginvestigasi benar atau tidaknya kerangka manusia itu adalah korban konflik.

Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, Minggu (5/8), mengatakan, upaya memastikan kebenaran dugaan bahwa kerangka manusia itu korban konflik menjadi langkah pertama yang harus diambil sebelum Komnas HAM melangkah ke upaya hukum. Tim Komnas HAM akan meminta bantuan ahli forensik serta berkoordinasi dengan kepolisian.

”Penelitian forensik menjadi upaya yang harus dilakukan untuk melihat benar tidaknya kerangka itu korban konflik. Kami juga perlu berkoordinasi dengan kepolisian karena harus ada keabsahan formal atas upaya pengungkapan ini sebab menyangkut barang bukti,” kata Ifdhal.

Komnas HAM, lanjut Ifdhal, memiliki kewenangan untuk melakukan investigasi atas hal ini. Saat ditanya kapan tim investigasi Komnas HAM diturunkan ke Aceh, Ifdhal mengatakan akan mempelajari lebih dulu laporan Kontras yang sudah diserahkan kepada Komnas HAM beberapa hari lalu. ”Kami akan segera mempelajarinya,” ujar dia.

Koordinator Kontras Aceh Destika Gilang Lestari berharap penemuan 5 kerangka manusia yang diduga korban konflik di Bener Meriah ini dapat dijadikan pintu masuk bagi Komnas HAM untuk menyelidiki terjadinya pelanggaran HAM berat di Aceh pada masa Daerah Operasi Militer, Darurat Militer, dan Darurat Sipil.

Dari informasi yang dikumpulkan Kontras Aceh, sejumlah kerangka yang ditemukan di Desa Bumi Ayu (dulu bernama Kampung Blok C), Bener Meriah, merupakan korban dalam peristiwa penghilangan paksa pada 6 September 2001 pukul 22.00. Saat itu, 3 dari 5 orang yang kerangkanya ditemukan di Desa Bumi Ayu, dijemput secara terpisah oleh orang tak dikenal di rumahnya masing-masing.

Akibat peristiwa itu, 3 orang tersebut dipastikan telah hilang sejak 11 tahun dan baru pada 16 Juli 2012 keberadaan ketiga orang itu diketahui. ”Pihak keluarga mengklaim kerangka itu merupakan anggota keluarga mereka yang hilang berdasarkan pakaian yang melekat pada kerangka ketiga korban itu. Dua kerangka lain ditemukan dalam proses penggalian kedua pada tanggal 17 Juli 2012 di lokasi yang sama,” ungkap Gilang.(HAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com