Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Masih Diusut

Kompas.com - 06/08/2012, 03:03 WIB

Semarang, Kompas - Polisi masih terus mengusut penyebab kebakaran yang melanda rumah milik Yayasan Kematian Budi Kasih di Jalan Tirtoyoso, Kota Semarang, Jawa Tengah. Rongsokan mesin genset yang diduga penyebab kebakaran berikut sisa instalasi kabel listrik diteliti intensif.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Elan Subilan mengemukakan, kasus kebakaran itu diharapkan menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih berhati-hati mengoperasikan perangkat pembangkit listrik.

”Penelitian atas kebakaran di Tirtoyoso masih terus dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebabnya,” ujar Elan.

Kebakaran yang terjadi Sabtu (4/8) pukul 13.45 itu diduga akibat meledaknya genset. Tujuh penghuni rumah tewas seketika. Saat kejadian, anggota keluarga ini tengah bekerja merangkai bunga untuk keperluan rumah duka Yayasan Kematian Budi Kasih.

Minggu (5/8), di lokasi kebakaran di Jalan Tirtoyoso IX Nomor 5, Kelurahan Rejosari, Kota Semarang, petugas Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang melakukan olah perkara.

Petugas juga membawa rongsokan mesin genset, sisa instalasi kabel listrik, dan sejumlah barang terbakar untuk diteliti. Rumah yang terbakar itu kini tidak utuh lagi. Bagian rumah hancur serta sebagian atap runtuh akibat terbakar.

Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti Rumah Duka Panti Wilasa Citarum, Kota Semarang, tempat disemayamkannya empat jenazah korban kebakaran.

Keempat jenazah itu adalah Lusiana (51), Vini (34), Gabriel (10 bulan), dan Gio (2,5 bulan). Para korban ini adalah kerabat Andriyanto Susetyo yang juga pengurus Yayasan Kematian Budi Kasih.

Keempat jenazah itu rencananya dikremasi pada Rabu (8/8) di Krematorium, Kedungmundu, Kota Semarang.

Tiga jenazah lainnya yang merupakan pengasuh anak balita kini masih berada di RSUP dr Kariadi, Kota Semarang. Ketiganya adalah Tari (20) asal Cilacap, Desi Lestari (22) asal Pekalongan, dan Ramiyah (20) asal Wonosobo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com