Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kota Probolinggo, Swalayan dan Toko Peduli Kesehatan Pembeli

Kompas.com - 04/08/2012, 23:49 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Peternakan bersama Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Jawa Timur, menemukan banyak pedagang yang menjual daging yang hampir tidak layak konsumsi saat melakukan sidak daging ke Pasar Baru. Daging hampir tak layak konsumsi diketahui dari kandungan kadar asam pada daging yang dijual pedagang.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Matalil, menjelaskan, kadar ph (kadar keasaman) layak konsumsi 5,2 -6,2 ph. Apabila sudah mencapai 6,7 - 6,8 ph, pihaknya memberikan peringatan supaya dijual habis. Jika mencapai angka 7 ph, pedagang tidak boleh menjual daging tersebut, karena sudah tidak layak konsumsi.

"Saya berharap pedagang bersikap jujur, apalagi mereka menjual makanan yang berkaitan dengan kesehatan orang lain. Semua tindakan kita akan dipertanggungjawabkan kepada Yang Maha Kuasa. Kalau jujur, pasti hasilnya barokah. Jadi kalau kadaluarsa dan tak layak konsumsi, jangan dijual dong. Saya minta kesadarannya. Ingat, Allah mengawasi kita," harapnya.

Sebelumnya, Diskoperindag, Satpol PP, dan Bagian Humas dan Protokol menggelar sidak ke sejumlah toko swalayan, seperti Giant dan Sinar Terang. Di toko tersebut, hanya ditemukan terasi yang kadalurasa tiga hari dan kue parsel olahan lokal yang tidak dilengkapi keterangan masa kadaluarsa.

Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol, Gatot Wahyudi, beberapa tahun terakhir ini, Pemkot hampir tidak menemukan makanan dan minuman yang kadaluarsa atau tak layak konsumsi di toko swalayan dan pertokoan yang pembelinya banyak. Kata dia, kesadaran pedagang mulai tumbuh dan peduli terhadap kesehatan orang lain.

"Toko swalayan juga tak gegabah. Jika makanan dan minuman (mamin) sudah expired, mereka ambil dan tidak dijual. Mereka kan juga menjaga kredibilitas dan nama baik. Sementara pertokoan biasa, kepeduliannya terhadap sesama mulai tumbuh. Mereka tak mau kesehatan pembelinya terganggu akibat membeli mamin kadaluarsa yang dibeli. Itu bagus karena mereka mau mengikuti peraturan," ujarnya, Sabtu (4/8/2012).

Gatot menjelaskan, kesadaran dan kepedulian pedagang terungkap dari pengakuan pembeli dan pihak swalayan, yang menyingkirkan barang expired dari rak toko, agar kesehatan pembeli terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com