Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir Ambon Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 02/08/2012, 15:23 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com -- Pasca-terjadinya bencana banjir di Kota Ambon, Rabu (1/8/2012) kemarin, warga yang mengungsi di sejumlah tempat pengungsian sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Untuk mendapatkan air bersih saja, warga dipasok dari mobil tangki yang masuk ke Batu Merah, kawasan ini merupakan salah satu daerah terparah saat banjir terjadi. Untuk mendapatkan air dari tangki, warga harus mengantre. Meski hanya diberi jatah 10 liter air bersih per keluarga, namun warga tetap bersabar.

Pantauan di lapangan, pengungsi dan umumnya warga Batu Merah ini kesulitan memperoleh air bersih karena sumber air biasanya diperoleh warga dari sumur dan air bor mengalami kerusakan dan bercampur lumpur.

Sementara itu, pengungsi lainnya yang menempati SMP 1 di Kadewatan juga mengeluhkan hal yang sama. Saat dikunjungi Wakil Gubernur Said Assagaf dan sejumlah pejabat daerah lainnya, pengungsi juga mengeluhkan kesulitan air bersih.

Selain air bersih, pengungsi di tempat ini juga membutuhkan kasur dan selimut, karena kebanyakan dari mereka tidak membawa barang papun saat menyelamatkan diri ketika banjir terjadi.

“Di sini yang sangat kami butuhkan air bersih. Kami juga minta selimut dan kasur. Kita di sini lari dengan pakaian di badan pak Wagub,” kata pengungsi.

Mendengar hal tersebut Wagub Said Assagaf langsung memerintahkan anak buahnya untuk menyediakan selimut dan air bersih bagi para pengungsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com