Penggelapan 95.000 liter Solar di Tengah Laut, Digagal

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Kepolisian Perairan Polda Metro Jaya menangkap tangan penggelapan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan jenis solar sebesar 95 ribu liter.

Kejadian tangkap tangan itu berada di kurang lebih 1 mil luar dam pintu barat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada (1/8/2012) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Hal demikian diungkapkan Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Kepolisian Perairan Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Kuncung Suyatno.

"Kami telah menangkap tangan dan menahan beberapa tersangka. Petugas patroli kami yang berhasil mengungkap kasus ini," kata Kuncung Suyatno, di Markas Direktorat Kepolisian Perairan Polda Metro Jaya, Pulau Pondok Dayung Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (1/8/2012).

Suyatno menjelaskan, para pelaku saat tertangkap sedang melakukan transaksi ditengah laut. Bahan bakar solar yang berada di Akomodation Work Barge (AWB) King Fisher dijual oleh ABK nya sendiri kepada pihak kapal SPOB Liga III.

Saat penangkapan solar sebanyak 95 ribu dari total 110 ribu liter sudah berhasil dipindahkan. "Petugas patroli kami, sebelum penangkapan merasa curiga ada dua kapal yang sedang merapat berdekatan. Ternyata mereka melakukan transaksi," tutur Suyatno.

Suyatno menjelaskan, pihaknya telah menahan setidaknya tiga (3) tersangka inti. Mereka adalah, Yudi Winarno (Direktur PT.Gunung Jati Makmur), Agus Saputra (Nakhoda Akomodation Work Barge (AWB) King Fisher), dan Iwan Virgiawan (KKM AWB King Fisher).

Selain itu ada enam orang saksi tangkap. "Para tersangka akan dikenakan pasal 374 Jo Pasal 480 KUHP dan atau Pasal 53 huruf d UU.No.22 Tahun 2001 Tentang Migas," kata Suyatno.

Aparat kepolisian dalam tangkap tangan itu berhasil mengamankan barang bukti, yaitu BBM jenis solar sebanyak 95 ribu liter, Kapal SPOB Liga III, Kapal AWB King Fisher beserta selang BBM, flowmeter dan pompa yang digunakan untuk memindahkan solar.