Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perbatasan RI dan Warga Timor Leste Terlibat Bentrok

Kompas.com - 01/08/2012, 10:04 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Gara-gara pembangunan kantor bea cukai dan imigrasi Timor Leste yang masuk 20 meter ke dalam wilayah Indonesia di Desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, warga desa setempat marah. Warga terlibat saling serang dengan warga Pasabe, Distrik Oekusi Timor Leste, menggunakan batu dan senjata tajam.

Beruntung aksi saling serang itu bisa direda oleh aparat gabungan TNI perbatasan, Brimob dan pihak keamanan Timor Leste yang memaksa warganya masing-masing untuk mundur. Warga mendesak pihak Timor Leste agar secepatnya menghentikan pembangunan kantornya di wilayah Indonesia.

"Kami minta supaya pemerintah Timor Leste segera menghentikan pekerjaan kantor Bea Cukai dan Imigrasi tersebut, kalau tidak akan terjadi pertumpahan darah antara warga dengan warga Timor Leste," kata salah seorang warga Desa Haumeni Ana yang tak ingin namanya dipublikasikan, Selasa (31/7/2012) kemarin.

Sampai berita ini diturunkan, pasukan pengamanan masih terus berjaga-jaga di sepanjang garis perbatasan untuk menghalau warga desa Haumeni Ana, begitupun juga dengan pasukan dari Timor Leste yang menjaga warganya.

Konflik tanah tersebut sudah berlangsung sejak Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia namun sampai saat ini belum ada penyelesaian yang dilakukan oleh pemerintah pusat sehingga persoalan ini mash dibiarkan tergantung sampai saat ini.

Komandan Kodim 1618 Kabupaten TTU, Letkol Arm. Eusebio Hornai Rebelo, Rabu (1/8/2012) mengatakan, kondisi di perbatasan kini sudah berangsur tenang dan normal kembali dan warga sudah mulai beraktivitas seperti biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com