Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merekam Suara Unik Celupuk Flores di Hutan Mbeliling

Kompas.com - 31/07/2012, 11:33 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com - Peneliti dari Departement of Zoology dan MSU Museum, Michigan State University, East Lansing, Michigan, Amerika Serikat, Pamela C Rasmussen selama tiga hari mengamati dan merekam suara burung endemik di hutan Flores Bagian Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Peneliti itu mengaku sangat puas dengan hasil 'buruannya'. Pasalnya, selama berada di hutan sejak pukul 03.00 sampai sore menjelang ia berhasil merekam suara unik dari empat jenis burung endemik Flores.

Suara-suara itu diperoleh Rasmussen saat berada di Hutan Mbeliling, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat, Hutan Kawasan Ranamese, Kecamatan Borong, Manggarai Timur dan Hutan Lusang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.

Keempat burung endemic Flores yang masih hidup tersebut adalah Celupuk Flores, Kehicap Flores, Gagak Flores dan Serindit Flores. "Ini pertama kali saya mengamati dan merekam suara berbagai jenis burung yang berada di kawasan hutan Flores bagian barat. Pengamatan dan perekaman suara burung endemik dan burung baru dijumpai dan sudah saya rekam dengan baik," ungkapnya kepada Kompas.com di kawasan Hutan Danau Ranamese, Selasa (31/7/2012).

Rasmussen menuturkan, sudah 40 negara didatanginya untuk mengamati dan merekam suara burung, namun suara burung endemik Flores sangat langka di dunia. "Saya puas karena pekerjaan dan perjalanan saya untuk mengamati dan merekam suara burung di kawasan Hutan Flores terwujud dengan baik," sebutnya.

Rasmussen menjelaskan, dirinya didampingi staf Burung Indonesia sekaligus pemandu burung di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Flores, Samuel Rabenak yang sudah mahir dan memiliki pengalaman dalam mengamati dan merekam suara burung unik di dunia.

Rasmussen mengaku, sejak hari Minggu (29/7/2012) ia mulai perburuannya dari kawasan Tebodo, kawasan Hutan Lolo atau Puarlolo di kawasan hutan Mbeliling. Lalu Senin di kawasan hutan Danau Ranamese, dilanjutkan pada sore hari di kawasan hutan Lusang atau Gololusang.Terakhir, Selasa (31/7/2012) di Gunung Ranaka atau Pocoranaka untuk melakukan pengamatan dan perekaman suara burung.

Staf Burung Indonesia program Hutan Mbeliling, Samuel Rabenak menjelaskan, apa yang diharapkan dan dinginkan oleh peneliti AS itu untuk mengamati burung endemik Flores terwujud dengan baik. Selama tiga hari burung endemik Flores masih hidup dan dijumpai di kawasan hutan di wilayah Flores Bagian Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Rabenak menjelaskan, ketika mengamati dan merekam suara burung endemik dan burung lainnya di Gunung Lusang atau Gololusang, Kabupaten Manggarai masih terjadi perburuan liar bagi burung-burung di kawasan hutan tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com