Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Brucella" Serang Ternak di Kolaka

Kompas.com - 26/07/2012, 11:50 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com- Penyakit menular Brucella atau lebih dikenal dengan 'keguguran' pada hewan ternak sapi sudah menyerang beberapa ternak yang ada di Kolaka Sulawesi Tenggara. Dinas Pertanian dan Peternakan Kolaka mengimbau warga agar waspada pada penyakit tersebut.

Dokter hewan dari Dinas terkait, Kasmawati, mengatakan penyalit ini bukan hanya menular pada hewan, tetapi juga pada manusia yang dimana bisa membahayangan kelangsungan hidup apabila terkena penyakit tersebut. Dia menambahkan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di Kecamatan Loea terhadap ternak sapi jenis Bali telah positif menderita menyakit brucella.

"Dari 200 ekor sapi yang diperiksa di Kecamatan tersebut terdapat tiga ekor yang terjangkiti penyakit tersebut. Makanya dengan positifnya itu kita imbau agar pemiliknya berhati-hati. Jengan terlalu sering untuk berada di dekat ternak yang telah terjangkiti. Cara kita deteksi adalah memeriksa darah ternak tersebut," ungkapnya, Kamis (26/07/2012) kepada Kompas.com.

"Ternak sapi yang menderita penyakit keguguran ini bukan pada hewan betina saja, melainkan pada hewan jantan. Pasalnya si jantan bisa tertular melalui air seni yang dihirup langsung oleh hewan ternak lainnya yang ada di sekitar hewan yang terjangkiti. Hal ini bisa juga tertular lewat proses perkawinan. Tetapi daging hewan tersebut masih aman untuk di konsumsi," jelasnya.

Dia juga menekankan bahwa kalau ada ternak yang sudah tertular harus segera di potong sebelum menular ke ternak lainnya dan manusia.Jika  sampai penyakit ini menular kepada manusia bisa menyebabkan kemandulan pada laki-laki yang dimana akan menimbulakn pembengkakan pada scrotumnya yang berdampak pada kemandulan.

Saat ini dinas terkait memperketat wilayah pemantauan terhadap penyakit ini di wilayah timur Kolaka karena didaerah tersebut merupakan sentra hewan ternak jenis sapi yang terbesar di Kolaka, seperti Kecamatan Mowewe, Ladongi dan Tirauta. Sejauh ini penyakit yang terbilang langka tersebut baru hanya ditemukan pada hewan ternak sapi, sementara untuk hewan lain belum ada tanda-tandanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com