Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik: Jangan Ada Pelonco saat MOS

Kompas.com - 13/07/2012, 18:57 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang meminta pihak sekolah untuk melaksanakan masa orientasi siswa (MOS) dengan kegiatan yang mendidik dan tidak menyulitkan siswa. Sebab itu, Disdik Kota Semarang melarang keras adanya perpeloncoan saat MOS.

Larangan itu dituangkan dalam surat edaran yang dikirim ke seluruh sekolah. Kepala Disdik Kota Semarang, Bunyamin mengatakan pihaknya memang memberi kewenangan penuh pada sekolah dalam pelaksanaan kegiatan MOS. Meski begitu, Disdik tetap memberikan rambu-rambu agar MOS berjalan sesuai tujuan, dan tidak menyulitkan siswa baik dari segi waktu ataupun uang.

"Namanya juga masa orientasi, jadi tujuannya, ya untuk mengenalkan sekolah pada siswa agar bisa beradaptasi, bukan untuk dipelonco," ungkapnya, Jumat (13/7/2012).

Ia berharap MOS bisa diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti wiyata sekolah, pengenalan ekstrakurikuler serta kegiatan lain yang dilandasi prinsip pengembangan pendidikan karakter. Kegiatan MOS diharapkan bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab, disiplin dan beretika pada para siswa.

"Kalau siswa disuruh membawa barang-barang tertentu selama MOS masih bisa ditolerir, dengan cacatan barang itu wajar dan tidak memberatkan," tambahnya.

Terkait sanksi yang diberikan bagi sekolah yang melanggar, ia mengaku belum bisa memastikan. Sebab dibutuhkan bukti dan penelitian lapangan untuk mengetahui apakah sekolah benar-benar melanggar aturan.

Kegiatan MOS secara resmi dimulai Senin (16/7/2012) saat siswa pertama kali masuk sekolah. Biasanya kegiatan ini akan dilakukan selama tiga hari di masing-masing sekolah baik SMP ataupun SMA dan sederajat.

Kepala SMP Negeri 2 Semarang, Sutomo mengatakan MOS di sekolahnya akan dilaksanakan selama tiga hari dan sesuai dengan anjuran Disdik dalam pelaksanaannya. "Di sekolah kami tidak pernah ada pelonco. MOS akan diisi dengan kegiatan pengenalan sekolah, esktrakurikuler dan pendidikan karakter," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com