Jalur Pantura Siap H-10

Brebes, Kompas - Perbaikan sejumlah ruas jalan di jalur pantai utara Jawa sudah harus rampung pada 10 hari sebelum Lebaran. Dengan demikian, jalur pantura sepanjang 1.316 kilometer yang terentang mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur sudah bisa dilalui arus mudik.

Hingga saat ini, perbaikan masih berlangsung di beberapa titik. Perbaikan jembatan Kabuyutan di jalur pantura Tanjung, Brebes, Jawa Tengah, dinilai yang paling kritis.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan, saat mengecek perbaikan jembatan Kabuyutan, Kamis (12/7), mengatakan, pengecekan kondisi jalan dan jembatan dimaksudkan untuk memastikan perbaikan selesai sebelum arus mudik Lebaran.

H-10 atau sekitar 10 Agustus, perbaikan jalan dan jembatan harus sudah selesai. Idealnya sebelum H-10 jumlah truk panjang sudah dikurangi. Adapun truk bahan pokok berhenti pada H-4 dan setelah itu jalur digunakan untuk arus pemudik.

Hingga saat ini, perbaikan masih berlangsung di beberapa ruas jalan di Jawa Barat dan Jawa Tengah, termasuk di jembatan Kabuyutan. Rencananya, 27 Juli mendatang, mulai dipasang material badan jembatan Kabuyutan. Secara teknis, jembatan sudah bisa digunakan 7-10 hari kemudian.

Menurut Mangindaan, pada arus mudik Lebaran kali ini, diperkirakan ada kenaikan arus pemudik sekitar 6 persen. Arus penumpang angkutan jalan diperkirakan naik dari 5,524 juta orang pada 2011 menjadi 5,596 juta orang pada 2012. Jumlah penumpang pada angkutan penyeberangan juga diperkirakan naik dari 3,2 juta orang pada 2011 menjadi 3,4 juta orang pada 2012. Jumlah penumpang kereta api diperkirakan tetap sekitar 1,9 juta orang.

Mangindaan menambahkan, Jateng merupakan kunci kelancaran arus mudik Lebaran. Apabila jalur mudik di Jateng lancar, jalur selanjutnya (ke arah timur) juga akan lancar.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan, perbaikan di ruas jalur pantura (kecuali jembatan Kabuyutan) sudah selesai dalam sepekan ke depan. Adapun jembatan Kabuyutan diharapkan sudah bisa difungsikan pada 5 Agustus.

Sementara itu, di Jatim, sepanjang 2.000 km jalan provinsi dan nasional masih rusak. Hal ini perlu dibenahi untuk kelancaran arus mudik yang diperkirakan mencapai 8,2 juta orang.

Kepala Bidang Pelaksanaan II Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Kementerian Pekerjaan Umum Atyanto Busono mengatakan, kondisi jalan itu rusak ringan hingga rusak berat. Tahun ini anggaran yang disediakan Rp 1,782 triliun untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional di Jatim sepanjang 2.143 km.

Anggaran itu juga untuk pembangunan dan pemeliharaan jembatan sepanjang 9.632 meter dan pembangunan jembatan layang 805 meter.

(WIE/ETA/MKN/CHE)