Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Kuliahkan Anak akibat Tertipu Bisnis Investasi

Kompas.com - 12/07/2012, 16:45 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Merasa tertipu dengan bisnis investasi yang ditawarkan sebuah perusahaan trading yang berkantor di Jalan Pemuda Semarang, seorang ibu marah dan menangis, Kamis (12/7/2012). Ia berteriak-teriak dan memaki serta meminta perusahaan tersebut mengembalikan uang investasi sebesar Rp 265 juta.

Perempuan itu adalah Wiwin Indarti (47), warga Bumireso, Wonosobo, Jawa Tengah, yang menjadi nasabah perusahaan investasi tersebut pada tahun 2010. Ia mengaku perusahaan tersebut menjanjikan uang yang diinvestasikan itu akan aman.

"Hanya aman dua bulan, setelah itu uang saya hilang entah ke mana," ujarnya sambil menangis. Celakanya, uang yang diinvestasikan itu merupakan hasil menggadaikan sertifikat rumah.

Wiwin berinvestasi di perusahaan itu karena tergiur oleh bujukan marketing perusahaan tersebut. Apalagi, kata Wiwin, pihak marketing menjanjikan return of investment (ROI) yang besar. Rencananya, hasil investasi itu akan dipakai untuk mengembangkan usahanya dan menguliahkan anaknya.

Sayang, belum juga menerima hasil, uang yang ditanamkan itu melayang. Pihak perusahaan menyatakan bahwa uang Wiwin habis akibat transaksi di trading rugi.

"Saya hanya orang desa, saya tidak tahu isi perjanjiannya apa. Saya hanya disuruh tanda tangan, saya juga tidak tahu transaksinya seperti apa, tahu-tahu mereka bilang uang saya sudah tidak ada. Saya tahunya investasi ini aman dan saya dapat untung sesuai yang dibilang dua marketing itu kepada saya," ujar pemilik toko bangunan ini.

Wiwin mengaku sangat kecewa karena merasa pihak marketing tidak menjelaskan dengan baik terkait investasi tersebut. Akibat kejadian ini, ia mengaku saat ini suaminya sakit dan anak-anaknya batal kuliah.

"Padahal anak saya cukup pintar, akhirnya batal kuliah. Saya rasanya sudah mau gila tertipu ratusan juta. Kalau tahu risiko uang saya hilang, tidak mungkin saya mau investasi model begini," kata ibu tiga anak ini.

Wiwin ternyata tidak sendirian. Setidaknya ada belasan orang asal Wonosobo yang juga mendatangi kantor investasi tersebut untuk meminta pertanggungjawaban. Setiap orang mengaku sudah menginvestasikan uangnya sebesar Rp 250 juta hingga Rp 950 juta.

Sementara itu, Kepala Cabang perusahaan investasi tersebut, Jackson, di hadapan nasabahnya menyatakan, pihak perusahaan sudah menjalankan uang investasi milik nasabah sesuai aturan. Dan memang, uang tersebut habis untuk bertransaksi sehingga tidak mungkin dikembalikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com