Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Toilet Kurang Memadai

Kompas.com - 04/07/2012, 20:52 WIB
Sri Rejeki

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Sebagian besar toilet di tempat wisata dalam kondisi menyedihkan, yakni jorok dan kotor. Padahal, toilet menjadi cermin budaya suatu bangsa.

Hal itu dikemukakan relawan dari Asosiasi Toilet Indonesia, Ennie S Budiarjo, dalam Sosialisasi Toilet Bersih dalam rangka penghargaan Sapta Pesona Toilet Bersih Taman Rekreasi Buatan 2012, Rabu (4/7/2012), di Solo, Jawa Tengah.

Ironinya, menurut Ennie, kondisi toilet yang buruk lebih banyak ditemui di tempat wisata yang dikelola pemerintah daerah. Kondisi ini diperburuk dengan birokrasi yang dijadikan alasan kendala peningkatan kondisi toilet.

"Kalau ditanyakan mengapa tidak bisa segera diperbaiki, jawabnya karena harus menunggu proses lelang atau apalah," kata Ennie.  

Masalah toilet, menurut Ennie, memang sulit. Berdasarkan temuan di Asia, hanya 7 persen orang memiliki toilet di dalam rumah. Sebagian besar tidak membangun toilet karena tidak mampu.

"Kalau ini kan pemerintah yang mengelola tempat wisata sekaligus toiletnya. Seharusnya bisa mencari terobosan, yang paling penting kemauan untuk lebih memperhatikan toilet. Kalau toilet bersih, pasti lebih banyak lagi turis yang datang," tuturnya.

Kepala Seksi Komunikasi Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuyanti mengemukakan, penilaian terhadap toilet secara rutin digelar dua tahun sekali bagi bandar udara sejak tahun 2007. Di luar bandara, penilaian toilet juga pernah dilakukan terhadap museum dan kini taman rekreasi buatan.

"Toilet ibarat pintu masuk bagi turis yang datang. Coba kalau kita tiba di bandara setelah penerbangan panjang, pasti yang pertama dicari toilet. Bayangkan kalau kondisinya jorok dan kotor," tutur Yuyanti.

Untuk penilaian toilet yang penghargaannya akan diberikan pada 27 September, penilaian dilakukan terhadap toilet tempat rekreasi wisata buatan yang terdapat di 16 provinsi. Setiap provinsi mengirimkan nama-nama tempat rekreasi yang diajukan dalam penilaian.

Kepala Seksi Pengembangan Produk Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Agung Satrio Prakosa menyatakan, toilet kerap luput dari perhatian. "Keluhan kerap dilayangkan turis, baik domestik maupun asing, mengenai kondisi toilet. Toilet memang menjadi masalah klasik. Adanya penilaian ini bisa menjadi motivasi perbaikan," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com