Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Balita Ini Terus Membesar...

Kompas.com - 29/06/2012, 09:01 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Munaffarid Annurrochim, bocah berusia 16 bulan, warga Dusun Sewuni, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, hanya bisa terkulai lemah di atas ranjang dengan kepala yang terus membesar. Anak pasangan Isroni (29) dan Herlina (21) itu mengalami penyakit hydrocephalus. Tidak cuma itu, Farid juga menderita bibir sumbing.

Herlina, sang ibunda, menuturkan, 16 bulan lalu anaknya lahir dengan kondisi normal, meskipun bibirnya sumbing. Namun, setelah berusia empat bulan, kepala sang buah hati satu-satunya itu mulai membesar. Niatnya untuk memeriksakan Farid ke dokter diurungkan karena alasan biaya. "Padahal, selama hamil saya tidak mempunyai keluhan apa pun," kata Herlina mengiba.

Istri nelayan itu menjelaskan, kepala Farid yang semakin membesar membuat otot matanya tertarik sehingga terlihat melotot. Lalu mata yang kiri terus berair. Namun, lama-kelamaan bola matanya tertutup kelopak sehingga tidak bisa terbuka. "Sekarang yang kanan mulai membesar. Saya tidak tega," katanya sedih.

Herlina mengaku, dua bulan lalu anaknya pernah dirawat di Rumah Sakit Tlogo Rejo Semarang lewat bantuan Yayasan Indonesia Tersenyum. Selama dua minggu dirawat, kepala sang buah hati diberi selang untuk membuang cairan. Tetapi, rupanya hal itu belum bisa menolong kondisi Farid. Sampai saat ini, kepala sang anak masih terus membesar. "Saya tidak punya uang membawa anak itu ke rumah sakit," katanya lagi.

Herlina kini hanya bisa pasrah dan menunggu uluran tangan dermawan yang mau menolongnya. Sebab, uang penghasilan suaminya hanya bisa digunakan untuk makan sehari-hari, itu pun terkadang kurang. Meskipun tergolong tidak mampu, Farid tidak terdaftar dalam pasien Jamkesmas ataupun Jamkesda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com