Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Api Meningkat

Kompas.com - 29/06/2012, 02:57 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Jumlah titik api di Sumatera Selatan dan Bengkulu meningkat selama Juni. Peningkatan ini sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau.

Kepala UPTD Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan Dinas Kehutanan Sumatera Selatan (Sumsel) Ahmad Taufik mengatakan, jumlah titik api pada Juni mencapai 300 lokasi dari 99 titik pada Mei 2012. Posko-posko untuk mewaspadai kebakaran lahan dan hutan mulai dibuka di sejumlah kabupaten yang rawan kebakaran lahan.

Meski demikian, belum terdeteksi adanya kebakaran lahan maupun hutan di Sumsel. Hal ini karena jumlah titik api masih di bawah 200 titik dalam sehari dan lokasinya terus berpindah.

”Titik panas baru bisa diduga sebagai kebakaran kalau jumlahnya lebih dari 200 titik dalam sehari dan lokasinya bertahan di tempat yang sama lebih dari satu hari,” kata Ahma di Palembang, Sumsel, Kamis (28/6).

Di Bengkulu, jumlah titik api pada semester I-2012 meningkat 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Mayoritas titik api berada di luar kawasan hutan. ”Jumlah titik api hingga pertengahan 2012 ini sekitar 350 titik. Ini meningkat lebih kurang 10 persen dari kondisi tahun lalu,” kata Operator Pemantau Titik Api Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Mardiansyah, Kamis.

Kebakaran lahan gambut di wilayah Aceh Barat juga meluas mencapai ratusan hektar. Kabut asap terus menyelimuti Kota Meulaboh, ibu kota Aceh Barat, serta Jalan Banda Aceh-Meulaboh di wilayah Arongan Lambalek. Kebakaran lahan diduga karena sengaja dibakar oleh orang yang tak bertanggung jawab untuk membuka lahan perkebunan sawit.

Pada Selasa (26/6), lahan gambut yang terbakar seluas 50 hektar di wilayah Kecamatan Johan Pahlawan dan Arongan Lambalek. Namun, esok harinya lahan gambut yang terbakar meluas hingga di Kecamatan Woyla, Samatiga, Bubon, dan Meureubo. Puluhan hektar kebun sawit juga turut dilalap api.

Di ruas Banda Aceh-Meulaboh, persisnya di Arongan Lambalek, asap pekat membuat jarak pandang pada Rabu siang hanya 150 meter. Pengguna jalan diminta waspada saat melalui jalur utama di pesisir barat Aceh itu.

Kondisi udara yang buruk itu memicu infeksi saluran pernapasan. ”Kabut tebal ini sudah beberapa hari. Kami khawatir warga akan terkena serangan ISPA. Asap ini sangat mengganggu,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Ahmad Dadek.

BPBD Aceh Barat dan Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Barat telah membagikan sekitar 1.500 masker kepada warga untuk mencegah dampak asap. Namun, jumlah itu masih kurang.

Pada Rabu, kabut asap di Kota Meulaboh dilaporkan sudah berkurang. Namun, khusus di wilayah Arongan Lambalek justru meningkat. (HAN/IRE/ADH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com