Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalsel Terancam Kekurangan Pasokan Gula

Kompas.com - 27/06/2012, 12:53 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com- Kalimantan Selatan terancam kekurangan pasokan gula, baik dari pabrik gula di Jawa Timur maupun pabrik pengolahan rafinasi di Sulawesi Selatan. Penyebabnya, gula konsumsi dari Jatim tidak lagi masuk, dan pasokan dari Makassar terbatas, karena Kementerian Perdagangan mengurangi jatah impor rafinasi oleh PT Makassar Tene.

Demikian benang merah pertemuan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalsel, Farida Wariansi, dengan Presiden Direktur PT Makassar Tene Andre Vincent Wenas dan Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel Aftahuddin di Banjarmasin, Rabu (27/6/2012).

Farida mengatakan, Gubernur Kalsel telah mengajukan permohonan kepada PT MT agar memasok sekitar 5.000 ton gula untuk memenuhi kebutuhan Kalsel. Pengajuan dilakukan karena ada peningkatan permintaan, sementara pasokan gula dari Pulau Jawa tidak bisa diharapkan, karena produksinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Pulau Jawa, yang juga meningkat menjelang bulan puasa pada minggu kedua Juli mendatang.

Padahal, sekarang harga gula di tingkat pengecer sudah mencapai Rp 15.000 per kilogram. Meski harga gula di Pulau Jawa cenderung turun karena produksi pabrik gula mulai meningkat. Bahkan harga gula di Malaysia Rp 6.000 per kilogram, sehingga dikhawatirkan pelaku usaha mencari gula hingga negeri jiran itu.

Menurut Andre, permintaan dari Disperindag Kalsel sulit dipenuhi karena jatah impor rafinasi PT MT dikurangi dari 300.000 ton menjadi 150.000 ton per tahun. Kuota itu hanya untuk mengisi kapasitas produksi 25 persen dari kapasitas terpasang.

"Kami mulai melakukan efisiensi karena pabrik tidak bisa produksi 100 persen menyusul keterbatasan bahan baku, sementara pasar industri terutama kelas mikro, kecil, dan menengah tidak kebagian jatah gula karena mengutamakan industri besar," katanya. Padahal, industri makanan dan minuman yang membutuhkan gula di Kalsel umumnya UKM.

Terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Arum Sabil mengatakan, lelang gula oleh PTPN X untuk 5.200 ton dengan harga Rp 10.100 per kilogram, atau anjlok dari sebelumnya Rp 11.680 per kilogram. "Harga lelang diprediksi terus menurun karena pasokan tebu dari petani meningkat," katanya sembari menambahkan, agar pabrik gula tidak mematok rendemen di bawah 8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com