Jakarta, Kompas -
”Presiden justru ingin stay away dari politik dan tidak akan melakukan rekayasa apa-apa dalam Pemilu 2014,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Public Relations Heru Lelono, Jumat (22/6).
”Dengan waktu yang tersisa dua tahun menjelang pemilu dan Presiden tidak menyiapkan penggantinya, ini berarti Presiden memang tidak menyiapkan pengganti. Pemimpin negara itu tidak bisa disiapkan hanya dalam waktu dua tahun,” katanya.
Presiden, kata Heru, justru meminta media untuk memberi ruang yang cukup bagi munculnya calon-calon pemimpin masa depan. Setelah jabatannya berakhir, Yudhoyono dan Ani Yudhoyono memilih akan mengabdikan diri untuk berkiprah di kegiatan sosial dan pendidikan.
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yakin akan menjadi calon presiden dari Partai Golkar.
”Semua cabang tingkat kabupaten, kota, dan provinsi di seluruh Indonesia akan memberikan dukungan untuk saya,” kata Aburizal di Palembang.
Aburizal juga menargetkan perolehan suara pada Pemilu 2014 mencapai 35 persen. Partai Golkar juga membidik 35-40 persen pemilih mula yang mencapai 67 persen dari total pemilih.
Saat ini, target terdekat Partai Golkar adalah memenangi pemilihan kepala daerah di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi. Kemenangan di tingkat pemilihan umum kepala daerah ini dinilai penting guna menguatkan dukungan saat pencalonan presiden tahun 2014.