YOGYAKARTA, KOMPAS -
”Silakan tanya ke Pak Ical (Aburizal Bakrie). Biarin saja kita lihat nanti, ya, kalau Pak Ical mau. Saya belum bisa jawab,” kata Sultan, Selasa (19/6) di Kepatihan, Yogyakarta.
Keputusan pencalonan presiden dan wakil presiden, menurut Sultan, baru akan menguat pada 2013. Sampai saat ini Sultan belum memutuskan apakah akan maju atau tidak dalam bursa pencalonan presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2014.
Sebagaimana diberitakan, wacana pencalonan Sultan sebagai wakil presiden disampaikan
Hal serupa juga diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta Gandung Pardiman. Berdasarkan hasil rapat koordinasi, DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta sepakat untuk mengusung Sultan sebagai pendamping Aburizal dalam Pemilu 2014.
”Sultan kami pilih karena beliau adalah sosok kuat dari Jawa dan terbukti memiliki filosofi kenegarawanan,” paparnya.
Aburizal di Jakarta, Senin (18/6), mengatakan, mekanisme penentuan cawapres baru ditetapkan pada rapat pimpinan nasional mendatang. Ketika dikonfirmasi tentang dua nama yang mulai muncul, Sultan dan Pramono Edhie, Aburizal mengelak menjawab.
Ketua Umum Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, salah satu dari keduanya bisa saja dipilih sebab berlatar suku Jawa. Namun, yang jelas, cawapres harus bisa menaikkan suara.