Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Petani Tabalong Enggan Menoreh Karet

Kompas.com - 19/06/2012, 15:09 WIB
Defri Werdiono

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Banyak petani karet di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, belakangan enggan ke kebun untuk menoreh karet. Sumber penyebabnya adalah harga karet yang terus anjlok dalam beberapa pekan terakhir.

Andreas Buje, salah satu tokoh masyarakat dan petani karet di Desa Warukin, Kecamatan Tanta, Selasa (19/6/2012) mengatakan belum ada perkembangan terkait harga karet yang anjlok. Karet kualitas jelek saat ini hanya Rp 6.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 8.500. Sedang karet kualitas bagus Rp 8.000 dari sebelumnya Rp 12.000.

"Keluarga saya seminggu terakhir tidak ada yang ke kebun untuk motong (menyadap) karet. Begitu pula warga yang lain, banyak yang mengalihkan aktivitas ke hal lain, seperti konsentrasi ke padi," ucapnya. Adapun sebagian petani lain yang kondisi ekonominya mampu, lebih memilih menahan diri. Mereka menyimpan karetnya hingga dua-tiga bulan ke depan, sembari menunggu harga membaik.

Kualitas karet dengan masa penyimpanan lebih dari dua bulan juga akan meningkat, persentase kandungan air susut di bawah 10 persen. Di Tabalong setiap warga rata-rata memiliki lahan seluas 1 hektar dengan jumlah pohon 500-700 tegakan. Saat kemarau mereka bisa menyadap hingga 100 kilogram dalam sepakan. Sedang dalam kondisi musim hujan petani hanya menghasilkan 48-50 kilogram dalam waktu yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com