Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Indonesia di Laga Italia Vs Spanyol

Kompas.com - 13/06/2012, 12:49 WIB

GDANSK, KOMPAS.com - Tak banyak yang berkesempatan menonton langsung duel tim-tim besar, termasuk laga perdana Grup C antara tim nasional Spanyol dan Italia dalam gelaran Piala Eropa 2012, Minggu (10/6/2012). Jika berkesempatan menonton langsung di Stadion PGE Arena Gdansk, Polandia, seperti yang dialami Rusidi Agung dan enam rekannya, tentu kebahagiaan akan diekspresikan melalui berbagai cara.

Rusidi mengenakan batik Indonesia bermotif lambang tim nasional Spanyol yang menjadi jagoannya dalam gelaran Piala Eropa tahun ini. Dia sengaja membelinya sepuluh hari sebelum berangkat dan membawanya ke Gdansk untuk menonton laga kedua tim nasional favorit ini.

"Ya bangga aja bisa pakai batik di negeri orang. Mau menunjukkan ini lho batik Indonesia sambil tetap mendukung Spanyol," ungkapnya kepada wartawan Kompas.com, Caroline Damanik, di Gdansk, Polandia.

Di stadion, hampir seluruh fans mengenakan kostum tim kesayangannya, merah-kuning untuk fans berat Spanyol serta putih-biru untuk fans Italia. Rusidi tampak berbeda dengan mengenakan batik. Penampilannya yang unik menarik perhatian fans "La Furia Roja" lain yang duduk di belakangnya di tribun hijau di stadion.

Fans asal Valencia, Spanyol, itu bertanya tentang kemeja yang dipakainya dan Rusidi pun menjelaskannya dengan bangga.

"Namanya batik dari Indonesia. Asli Indonesia," ujarnya dalam bahasa Inggris sederhana kepada para fans di belakangnya sambil menyerahkan kartu namanya kepada fans laki-laki itu. "Lumayan, kalau dia tertarik, dia bisa email saya," lanjutnya kemudian.

Batik telah ditetapkan UNESCO, badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi kebudayaan, sebagai salah satu dari warisan budaya dunia dan dimasukkan dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Batik diklaim berasal dari Tanah Air.

Batik Indonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal. Selain motif klasik yang dihargai hingga jutaan rupiah, batik sudah disesuaikan dengan kehidupan modern, misalnya dipadukan dengan berbagai logo dan lambang, dari perusahaan hingga tim sepak bola yang kini banyak beredar di pasaran.

Bangga jadi orang Indonesia

Rusidi berangkat ke Gdansk bersama enam orang Indonesia lainnya untuk menonton laga Italia versus Spanyol. Lima orang, termasuk Rusidi, diberangkatkan setelah memenangi kuis dan kompetisi UEFA Euro 2012 Fan Challenge yang digelar oleh Carlsberg, sementara dua orang lainnya berangkat setelah terpilih sebagai pemenang kuis yang digelar Carlsberg di Kompas.com.

Tak hanya Rusidi, sebagian besar rombongan mengenakan atribut berbau Indonesia. Hadi, misalnya, sengaja membawa syal rajut bertuliskan Indonesia. Saat para fans di stadion mengangkat syal bertuliskan "Italy", "Spain", atau "Polska", Hadi dan rekan-rekannya bergantian malah mengangkat syal merah putih bertuliskan "Indonesia".

Pria yang berprofesi sebagai musisi di Yogyakarta ini juga tampil nyentrik dengan topi tinggi berhiaskan tiga buah bola di atasnya serta topeng dari karet bergambar bibir merah agak monyong. Penampilannya ini pun menarik perhatian sejumlah fans dari benua Eropa. Tak sedikit yang berhenti dan mengambil fotonya. Hadi pun dengan senang hati bergaya di depan kamera mereka.

"Ya kita banggalah jadi orang Indonesia. Apalagi lagi berada di negeri orang," ungkap Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com