Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gula Melambung

Kompas.com - 13/06/2012, 02:18 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Harga gula pasir di Surabaya dan Banyuwangi, Jawa Timur, melambung dalam dua pekan terakhir. Jika sebelumnya harga gula Rp 9.000 per kilogram, kini menjadi Rp 11.750 per kilogram. Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, malah menembus Rp 13.000 per kilogram.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim Arifin T Hariadi, kenaikan harga gula di pasaran dipicu harga lelang gula yang mencapai Rp 10.700 per kg, meski harga patokan pemerintah hanya Rp 8.100 per kg.

”Harga lelang masih tinggi karena produksi belum banyak, sekarang baru mulai musim giling sehingga kapasitas produksi masih minim,” ujarnya, Selasa (12/6).

Hal serupa diungkapkan Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil, yang menyebutkan pada dua kali lelang oleh PTPN XI hanya untuk 3.000 ton. ”Harga dalam dua kali lelang tetap Rp 10.700 per kg. Dalam kondisi seperti ini petani benar-benar bisa menikmati hasil bertanam tebu. Harga lelang bisa tinggi jika dilakukan secara transparan,” katanya.

Widarti (65), salah satu pedagang di Pasar Grosir Wonokromo, Surabaya, mengatakan, harga gula kemasan juga naik dari Rp 12.500 per kg menjadi Rp 12.750 per kg.

Widarti dan Kasinem (58), pedagang lainnya, mengaku tidak tahu penyebab kenaikan harga gula pasir ini. Menurut Sudarno, pedagang kebutuhan pokok, harga gula seharusnya tidak naik karena sedang memasuki musim giling. ”Kenaikan harga terus terjadi meski musim giling sudah berlangsung,” katanya.

Menurut Arum Sabil, harga gula di pasaran naik karena dipicu harga lelang tinggi. Harga lelang bisa maksimal, disebabkan produksi pada awal musim giling relatif masih sedikit sehingga berapa pun yang digiling langsung diserap pasar,” katanya.

Kemungkinan harga gula bisa turun ketika produksi giling seluruh atau 31 pabrik gula di Jatim sudah maksimal.

Akibat kenaikan harga gula pasir ini, Nanto (51), pedagang es buah di Jalan Margorejo Indah, Surabaya, mengaku keuntungannya mulai menurun dari rata-rata Rp 100.000 menjadi sekitar rata-rata Rp 90.000 per hari.

Sejumlah distributor gula pasir di Banyuwangi mengatakan, kenaikan harga gula terjadi setiap hari. Menurut Safrudin Hanuri (54), pedagang sembako di Pasar Banyuwangi, kenaikan harga gula biasanya terjadi pada saat-saat tertentu, misalnya stok menipis, isu kenaikan harga bahan bakar minyak, atau menjelang Lebaran. Tetapi kenaikan akhir-akhir ini disebabkan oleh tingginya harga dasar gula pemasok besar. ”Dari pemasok utama saja harga sudah Rp 11.000-an per kg. Ketika sampai ke kami harga pun jadi Rp 11.400 karena harus melewati dua-tiga pemasok lagi,” katanya.

Di tingkat pengecer Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dalam 1,5 bulan terakhir terus naik. Diperkirakan kenaikan ini akibat imbas kebijakan pemerintah yang menaikkan harga patokan petani gula dari Rp 7.000 menjadi Rp 8.100 per kg pada Mei lalu.

Di pasar tradisional di Banjarmasin, rata-rata harga gula pasir telah mencapai Rp 13.000 per kg. Pada bulan April lalu harga gula masih Rp 10.000 per kg.

(WER/ETA/NIT/DEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com