Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Pabrik Rokok Kediri Berunjuk Rasa

Kompas.com - 12/06/2012, 15:44 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Sekitar dua ratus buruh dari perusahaan rokok Topten Tobacco dengan produk rokok merek Tajimas asal Desa Pranggang, Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur berunjuk rasa menuntut kelayakan upah di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat, Selasa (12/6/2012) siang.

Selain kenaikan upah, massa yang didominasi oleh kaum hawa itu menuntut tiga hal lainnya seperti hak mendapatkan cuti melahirkan, hak klaim pembayaran pengobatan serta penghapusan dari ancaman pemutusan kerja sepihak.

Koordinator aksi sekaligus ketua Federasi Buruh Madani Jawa Timur, Tarmidi mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai reaksi pasca gagalnya perundingan yang telah dilakukan sebelumnya. Ia mengaku jenuh dengan janji-janji dari perusahaan. "Kita telah empat kali melakukan pertemuan dengan pihak manajemen. Tapi jawabannya cuma iya, iya saja, tidak ada realisasinya," kata Tarmidi.

Tarmidi menambahkan, hingga saat ini sudah ada empat buruh yang diberhentikan namun tidak mendapatkan haknya. Ia berharap ada perhatian dari perusahaan.

Ani Imronah, salah satu buruh mengatakan, sebagai buruh borongan ia tidak pernah merasakan adanya kenaikan upah sejak tujuh tahun lalu atau sejak perusahaan berdiri. Setiap hari ia hanya mendapat Rp 15.000. Padahal dengan upah sekecil itu, ia menanggung biaya kebutuhan hidup keluarganya. "Setiap satu pak rokok upah saya Rp 40 dan jatahnya dibatasi 350 pak saja per hari. Padahal saya punya dua anak sekolah SD dan SMP," kata Ani.

Selain berorasi, massa pengunjuk rasa dengan seragam kaos merah itu juga mengusung berbagai spanduk untuk menyuarakan aspirasinya. Aksi tersebut terus dilakukan hingga beberapa perwakilan massa dipanggil untuk berdialog dengan anggota komisi D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com