DENPASAR, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Denpasar tengah berupaya mengembalikan kejayaan Pasar Kumbasari sebagai pusat oleh-oleh Pulau Dewata. Namun, belakangan hampir lebih dari 10 tahun hingga Kamis (7/6/2012), keramaian Pasar Kumbasari yang biasanya andalan wisatawan, mulai sepi.
Apalagi dua tahun terakhir pusat oleh-oleh yang modern terus bermunculan. Keberadaan pasar oleh-oleh tradisional seperti Kumbasari yang lokasinya bersebelahan dengan Pasar Badung, di Jalan Gajah Mada, Denpasar, ini jadi lengang.
Oleh karena itu, Wali Kota Denpasar Rai Mantra Dharmawijaya berupaya menghidupkan lagi kebanggaan itu. Ia tengah mengatur pasar seni tersebut mulai parkir hingga panggung untuk pergelaran bagi wisatawan.
Ia mencoba menggaet Bank Mandiri. Tujuannya, bank tersebut bisa menjadi mitra yang mampu mengelola Pasar Kumbasari menjadi modern.
Kumbasari pernah terbakar ludes sekitar lima tahun lalu. Meski sudah kembali dibangun, ratusan pedagang mengeluh sepi promosi pariwisata. Para pedagang juga mengeluhkan fasilitas parkir yang hampir tidak ada untuk bus-bus pariwisata.
Pedagang di Kumbasari berjualan berbagai suvenir, kain, dan lukisan. Namun, memang tak semua barang berasal dari perajin lokal, tetapi sebagian juga datang dari Pulau Jawa, seperti Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.