Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tebu Cirebon Ingin Pabrik Baru

Kompas.com - 30/05/2012, 14:00 WIB
Rini Kustiasih

Penulis

CIREBON,KOMPAS.com - Petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Barat meminta pemerintah serius merevitalisasi pabrik gula yang ada sekarang. Petani menginginkan pabrik gula yang kini operasinya tidak optimal agar diganti dengan pabrik baru.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) APTRI Jabar Anwar Asmali, Rabu (30/5), mengatakan, di Cirebon saja ada tiga pbrik gula (PG) yang mesin-mesinnya masih menggunakan mesin dari zaman Belanda, yakni PG Karangsuwung, PG Tersana Baru, dan PG Sindang Laut. Ketiga pabrik itu ada di wilayah timur Kabupaten Cirebon.

"Pabrik Karangsuwung, misalnya, didirikan tahun 1896 dan mesin-mesinnya direnovasi tahun 1921. Hingga sekarang, mesin-mesin bertenaga uap itu masih dioperasikan. Hasilnya, rendemen tebu petani rendah," kata Anwar.

Mesin tua yang tidak optimal dalam memeras sari tebu mengakibatkan rendemen tebu petani rendah. Di Cirebon yang merupakan daerah dengan luas tanam tebu terluas di Jabar, rata-rata rendemen tebu petani hanya 7 persen. Artinya, dari 100 kilogram (kg) tebu diperoleh 7 kg gula. "Kalau rendemen buruk, petani tebu merugi. Hasil gulanya tidak maksimal," ujar Anwar.

Pihaknya mengusulkan pemerintah agar menutup saja tiga PG yang sudah tidak efektif dan efisien tersebut. Sebagai gantinya, pemerintah menggandeng petani atau swasta untuk membangun PG baru dengan permesinan yang lebih maju. "Pemerintah akan kesulitan jika membangun sendiri PG baru. Daripada petani merugi terus, kami dan swasta siap bekerja sama dengan pemerintah untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik baru," ujarnya.

Di pihak lain, Direktur PG Rajawali II Dwi Purnomo Putranto melihat usulan membangun pabrik gula baru sebagai masukan yang kurang tepat. "Itu kurang visible, sebab diperlukan biaya besar untuk membangun PG baru. Dengan kapasitas pabrik kita yang ada sekarang saja, petani belum bisa menjamin pasokan tebu ke pabrik, jadi itu dulu yang harus dibenahi," kata Dwi.

PT PG Rajawali II adalah anak perusahaan PT Rajawali Nusantara yang sahamnya 100 persen dimiliki pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di Jabar, perusahaan ini mengelola lima pabrik gula, yakni selain tiga yang beroperasi di Cirebon, dua lainnya ialah PG Jatitujuh di Majalengka dan PG Subang di Subang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com